Senin, 13 Desember 2010

Akupun Ingin Ke Baitullah

Momentum senin dini hari telah memberiku greget lebih untuk memiliki suatu impian yang dimiliki hampir setiap muslim di belahan dunia manapun. Ya, senin dini hari kemarin aku dan beberapa saudaraku yang lain pergi ke Islamic Center menjemput salah satu saudaraku yang telah selesai pergi menjalankan ibadah suci di Baitullah. Aku lihat dan memperhatikan tak sedikit tangis kebahagiaan, kebanggaan, kemenangan dan tangisan suci mengiringi saat beberapa jamaah haji turun dari bus kemudian bertemu dengan saudara-saudara mereka. Sungguh nuansa haru penuh dengan kebahagiaan yang tak sering aku jumpai.

Sesampainya dirumah saudarakupun dengan semangatnya membicarakan tentang kenikmatan ibadah yang dijalankan di kota tandus yang banyak dikunjungi oleh jutaan umat muslim. Beliau mengatakan bahwa seolah tak ada jarak sedikitpun antara dia dan Sang Maha Agung dalam menjalankan ibadah. Dia terasa sangat dekat sekali hingga saudarakupun tak jarang menitikan air mata saat melakukan ibadah di tanah suci itu. Efek spiritualitas sungguh sangat dominan saat menjalankan ibadah di Baitullah, God Spot mudah terjangkau dan terasa ketika sang hamba menjalankan ibadah penuh keikhlasan di kota Makkah.

Mendengarkan beragam ceritanya yang mengetarkan jiwa dan hati, akupun dengan penuh keyakinan mengiginkan agar bisa pergi ibadah Haji ke tanah suci. Banyak sekali yang aku inginkan saat bisa pergi ke tanah suci kelak, disamping menjalankan rukun dan wajib haji, aku ingin sekali mencium harumnya hajar aswad, mandi dengan air suci yang tak habis diambil oleh milyaran umat muslim didunia, berkunjung ke gua Hiro tempat dimana Rasulullah menerima wahyu pertamanya dan menjalankan sunnah-sunnah lainnya.

Memang pada dasarnya ibadah haji diperuntukkan dan diwajibkan bagi mereka yang mampu, namun jika impian saja tidak punya bagaimana bisa pergi kesana??? Aku yakin jika ada niat dan usaha yang sungguh-sungguh, Dia pun akan berpihak kepada kita. Banyak sekali keajaiban yang terkadang sulit dinalar oleh akal pikiran kita, beragam cerita telah kita ketahui dari mulai tukang becak, tukang pijit, penjual bakso dan lain sebagainya yang bisa pergi ke tanah suci impian seeluruh muslim di seluruh dunia. Bahkan tak jauh dari rumahku, ada seorang nenek-nenek hanya dengan bermata pencaharian sebagai tukang penjual tape kelilingpun bisa menjalankan ibadah haji dari hasil penjualannya tersebut, Subhanallah... lalu bagaimana dengan kita???

Mabrur tidaknya haji memang didasarkan pada ukuran kualitas dan kuantitas ibadah serta kualitas personality seseorang pasca melakukan ibadah haji. Namun dengan telah melakukan ibadah haji setidaknya kita pun memiliki rem yang lebih pakem saat akan melakukan tindakan-tindakan yang kurang/tidak terpuji, kitapun jadi lebih hati-hati saat berkata dan berperilaku. Memang yang berhak mem-branding haji mabrur atau tidak hanyalah Allah semata, tinggal kita sebagai makhlukNya berusaha untuk tetap istiqomah agar menjadi insan yang lebih baik. Dan akhirnya akupun berkeyakinan dan akan selalu berusaha agar bisa menyempurnakan Rukun Islam yakni dengan menjalankan Rukun Islam yang kelima. Semoga, amiin.........

Minggu, 28 November 2010

Awali Dengan Bermimpi

Salah satu great problem yang banyak dikonsumsi oleh kaum muda (utamanya) dan dianggap sebagai something not progresif oleh sebagian masyarakat adalah dengan mengesampingkan untuk memiliki sebuah impian atau cita-cita. Padahal cita-cita adalah seperti laiknya mesin pembangkit energi yang menjadi penggerak untuk maju. Cita-cita merupakan hasrat yang akan menggerakkan manusia untuk mewujudkannya. Tidak sedikit pula dari mereka yang menyamakan antara cita-cita/impian dengan khayalan. Perlu digaris bawahi bahwasanya khayalan tidak sama dengan impian. Khayalan tidak lebih hanya suatu bayangan yang sulit diraih. Khayalan tidak memiiki landasan tujuan yang jelas. Khayalan hanya sekedar angan-angan atau sebuah keinginan yang tak diusahakan.

Bermimpi adalah kunci utama seseorang untuk meraih sesuatu yang didambakan. Merumuskan impian sama dengan merumuskan masa depan. Sangat tidak mungkin jika manusia merumuskan masa depan yang suram, tentunya manusia akan menurumuskan masa depan yang indah. Namun jika seseorang takut bermimpi bukankah sama saja takut untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik??? Dengan memiliki impian maka esensi dan value dalam kehidupan kita akan lebih terlihat jelas, menambah spirit untuk mengikhtiarkan apa yang diinginkan. Bukankah jika kita berusaha semaksimal mungkin untuk merealisasikan apa yang kita impikan merupakan salah satu bentuk kodrat kita sebagai makhlukNya untuk senantiasa berikhtiar dan berdo'a???

Dari zaman dulu hingga saat ini, orang-orang besar telah menyatakan pentingnya visi, impian, tujuan dan cita-cita. Terciptanya Hawa juga karena visi seorang Adam bukan??
Penyelamatan yang dilakukan Nabi Nuh terhadap umatnya dengan pembuatan sebuah kapal besar yang memakan waktu lebih dari 100 tahun berawal dari sebuah visi yang direalisasikan olehNya. Mekkah kota suci, yang telah diziarahi oleh miliaran manusia sejak beribu-ribu tahun yang lalu dikaruniai oleh Yang Maha Agung untuk menjawab impian dan do'a Nabi Ibrahim untuk membuat tempat yang sepi, tandus dan tidak memiliki tanaman menjadi negeri yang aman, tenteram, makmur dan ramai dikunjungi manusia.
1. Socrates mengatakan "Jalan terdekat untuk meraih kemuliaan adalah dengan berusaha menjadi apa yang anda inginkan dan sesuai dengan apa yang anda pikirkan".
2. Abraham Lincoln mengingatkan "Anda bisa menjadi apapun jika anda bertahan pada keinginan itu dengan satu tujuan".
3. Dr. Patricia Boyle melalui penelitiannya "Impian membuat tubuh lebih kuat melawan penyakit dan menjaga kesehatan psikologi".
4. Nidji menyanyikan "Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia".

"Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, kalaupun tidak bisa mencapai langit setidaknya telah bersama rembulan atau bintang". Batapa pentingnya memang untuk memiliki mimpi, cita-cita atau visi dalam melangsungkan hidup, namun tak sedikit pula orang yang meremehkannya. Bahkan di dunia akademisipun belum pernah terdengar ada yang mengajarkan tentang manajemen impian atau cara-cara dalam meraih mimpi. Perlu ditekankan bahwa memiliki impian adalah HAK bahkan bisa dikatakan KEWAJIBAN setiap manusia dan itu adalah GRATIS.

Jumat, 19 November 2010

Perbedaan Jatuhnya Hari Akbar

Baru beberapa hari umat muslim di seluruh dunia telah merayakan hari akbar yang sarat akan pelajaran dan hikmah dengan melakukan penyembelihan hewan qurban sebagai bentuk simbolik kepasrahan dan kecintaan kepada sang Khalik yakni hari raya Idul Adha. Peristiwa faktual historis yang telah dialami oleh Ibrahim As untuk menyembelih Ismail As puteranya tercinta dan digantikan hewan ternak berupa domba besar merupakan salah satu bentuk pembuktian bahwa kecintaannya kepada Allah SWT melebihi kecintaannya kepada anaknya tercinta. Esensi Qurban sendiri merupakan relationship vertikal spiritual dan horisontal sosial, yakni salah satu bentuk kepasrahan seorang hamba kepada Tuhannya dan kepedulian hamba kepada sesama.

Idul Adha yang merupakan hari besar kedua bagi umat muslim setelah Idul Fitri pada tahun 2010 ini memiliki perbedaan pendapat dalam menentukan jatuhnya hari 10 Dzulhijjah, ada yang berpendapat jatuhnya 10 Dzulhijjah itu pada hari Selasa, adapula yang berpendapat di hari Rabu. Perbedaan pendapat tersebut masing-masing tentu memiliki dasar hukum, landasan dan acuan tersendiri, sebagai umat tentunya kita diberi kebebasan dalam mengikuti kedua pendapat tersebut sesuai dengan keyakinan masing-masing. Namun demikian perlu diketahui bahwa kiblat umat muslim adalah Ka'bah yang terletak dikota Makkah, maka dari itu sebagai umat muslim yang jeli dan cermat akan bisa mengambil keputusan dalam menentukan hari akbar terebut dengan memilih kota Makkah sebagai acuannya dan sebagai pusat dalam menentukan hari akbar lainnya dengan mengurangi selisih waktu yang ada dinegara masing-masing. Adapun selisih waktu kota Makkah dan negara Indonesia +- 4 jam.

Penentuan hari akbar Idul Adha sangat berpengaruh terhadap beberapa ibadah lain yang mengiringi hari akbar tersebut, salah satunya adalah puasa sunnah 9 Dzulhijjah (Arafah). Puasa Arafah memang sangat dianjurkan dalam menyambut datangnya hari raya Idul Adha terkecuali bagi yang sedang menjalankan Ibadah Haji, namun dengan adanya perbedaan pendapat tersebut tentunya puasa Arafah bisa menjadi Haram dilakukan jika seandainya yang mengacu jatuhnya hari raya Idul Adha pada hari Rabu dan puasa dilakukan pada hari selasa itu adalah salah. Seperti yang dialami salah satu rekanan saya, pada hari selasa rekanan saya tersebut masih menjalankan puasa sunnah, sedangan beberapa muslim yang lain sudah merayakan hari raya Idul Adha, akhirnya sayapun memberikan pendapat bahwasanya lebih baik puasa yang telah berlangsung 6 jam tersebut dibatalkan saja, niatnya memang agar mendapatkan pahala sunnah, namun jika ternyata hari tersebut adalah benar Idul Adha tentunya malah akan mendapatkan dosa, karena puasa yang dilakukan pada hari akbar dan hari tasyrik hukumnya adalah Haram.

Dengan adanya beberapa perbedaan yang kerap terjadi, sebagai muslim yang smart tentunya kita tidak hanya membuntut apa yang telah ditetapkan oleh ulul amri kita, perlu adanya analisis, investigasi terhadap dasar hukum, acuan serta peran serta ulama dan teknologi dalam menentukan hari akbar tersebut. Dan sebagai muslim yang menjunjung tinggi nilai-nilai rahmatan lil alamiin sudah seharusnya untuk menghormati orang lain yang memiliki pendapat dan keyakinan yang berbeda. Semoga dengan adanya perbedaan ini ukhuwah Islamiyah tetap bisa terpelihara dengan baik dan semoga ulul amri kita adalah bisa dipercaya.

Selasa, 09 November 2010

Waspada Terhadap Obama

Kedatangan orang nomor satu di Amerika Serikat ke Indonesia yang direncanakan tiba hari ini, membuat kontroversi tersendiri di kalangan masyarakat. Ada yang senang ada pula yang mengecam, ada yang bangga ada pula yang menolaknya, ada yang mendambakannya dan ada pula yang mati-matian ikut demo guna menunjukkan rasa kebenciannya. Itulah memang manusia, ada yang suka ada pula yang tidak suka, namun demikian pada dasarnya terkait kedatangan Barrack Obama ke Indonesia haruslah dicermati dengan seksama tujuan dan misinya yang jauh-jauh datang dari negeri paman Sam ke Nusantara ini.

Obama yang notabene adalah seorang Yahudi dan salah satu sahabat dari orang-orang Zionis (Israel = pembantai kaum muslim di Palestina) akan memberikan pengaruh besar bagi tingkat keyakinan dan kepercayaan masyarakat kita (yang kurang MELEK) terhadap dia. Kenapa tidak, tidak sedikit masyarakat kita yang merasa bangga terhadapnya hanya karena Obama pernah sekolah dan tinggal di Indonesia. Namun jika dianalisa berdasarkan latar belakangnya, Obama adalah salah seorang yang memiliki misi terselubung untuk menyebarkan ajaran Liberalismenya, dengan dalih memberantas terorisme, tidak sedikit orang muslim yang tak bersalah menjadi korban kebijakannya itu.

Bercermin pada peperangan Israel vs Palestina yang tak kunjung usai dan terlepas dari muslim dan non muslim, seharusnya sebagai seseorang yang menjunjung tinggi rasa Demokrasi, kita sudah dapat mengambil suatu konklusi bahwa Obama telah melanggar janjinya untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia. Banyak pelanggaran-pelanggaran telah dilakukan bangsa Israel yang tetap didukung oleh Obama. Dengan berpura-pura menutup mata dan seolah mengamininya semua tindakan yang dilakukan oleh bangsa zionis kepada bangsa palestin tetap didukung oleh Obama baik tindakan yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan maupun jauh dari nilai-nilai demokrasi itu sendiri.

Terlepas dari itu semua, kita sebagai masyarakat Indonesia harus cermat dalam menyikapi hal tersebut, kedatangan Obama jangan serta merta terlalu diinginkan, didambakan dan dinantikan tanpa menelaah lebih dalam tentang latar belakang, tujuan dan misi visinya. Apalagi bagi kaum INTELEK yang akan mendengarkan kuliah umumnya. Kalau hanya sekedar untuk menjalin persahabatan, memberikan empati kepada masyarakat Indonesia yang berulang kali tertimpa bencana alam atau bahkan memberikan bantuan cuma-cuma kepada para korban Wasior, Mentawai dan Merapi memang sah-sah saja, namun sebagai WNI yang MELEK kita harus tetap waspada akan pengaruh buruk yang dibawanya, apalagi kita telah mengetahui latar belakang kepribadiannya, jangan sampai kita terhipnotis olehnya hingga kitapun fanatik terhadapnya, karena hanya orang-orang bodohlah yang memiliki fanatisme berlebih terhadap sesuatu hingga tidak bisa menerima pendapat dari yang lain.

Rabu, 27 Oktober 2010

Renungan Malam 28-10-10

Hati ini seolah tersayat-sayat saat meihat korban tsunami Mentawai....
Dengan kekuasaanMu yang maha dahsyat, keindahanpun Kau ubah menjadi kehancuran....
Kau ubah menjadi kepanikan dari sesuatu yang sangat damai.....
Dengan penuh ketakutan merekapun berlarian hingga banyak korban berjatuhan....

Hanya dengan kehendakMu pulalah, kau beri tahun ini tanpa musim kemarau.....
Kau tumpahkan bertrilyun-trilyun tetes air dari langit hingga menimbulkan kebanjiran.....
Kau buat hati mereka galau dan kau beri situasi yang sangat kacau....
Ibu kota tanah pertiwipun tak luput dari kehendakMu yang ikut jadi korban.....

Dengan kebesaranMu jua, Kau buat Merapi bisa unjuk gigi......
Hanya dengan semburan awan panasnya saja dua desa dengan mudah diluluhlantakkan.....
Kau buat situasi berbeda pada saat pagi.....
Semuanya tak bisa terelakkan tuk jadi korban termasuk juru kunci mbah Marijan....

Semuanya itu bukan sekedar peristiwa alam yang terjadi secara tiba-tiba....
Ku tahu kalau semua bencana ini adalah peringatan dan kendakMu.....
Untuk semua insan yang mulai lengah akan perintahMu dan lalai akan keberadaanMu....
Yang terkadang menganggapMu tidak ada....
Hingga kemaksiatan, kedzaliman dan kesyirikanpun merajalela......

Dan dimalam sumpah pemuda ini hanya do'a yang bisa kupanjatkan usai melakukan shalat Ghaib.....
Agar semua korban meninggal bisa damai disisiMu...
Agar semua amal baiknya tak seperti abu yang diterpa angin hingga mudah raib....
Agar keluarga yang ditinggalkan bisa selalu sabar dan selalu mengingatMu....
Dan semoga semuanya ini bisa kami jadikan pelajaran, peringatan dan pemahaman yang sangat berharga dariMu.......

Minggu, 17 Oktober 2010

Mengapa Harus Saya???

Kenapa saya??? mengapa harus saya??? mengapa bukan orang lain saja?!!! padahal ada berjuta-juta dan bahkan bermilyar-milyar manusia di bumi ini... begitulah kira-kira kalimat yang terlontar dengan spontan saat manusia ditimpa suatu musibah. Seolah tidak dapat menerima dan menentang apa yang telah digariskan oleh tuhan, manusia selalu menanyakan hal-hal yang sebenarnya bersifat kausatif (setidaknya ditinjau berdasarkan pikiran yang logis). Penentangan tersebut biasanya didasarkan atas pola pikir kita yang terlalu sempit dan kurang memaknai esensi dari musibah itu sendiri.

Pada dasarnya musibah yang diberikanNya kepada manusia adalah salah satu bentuk perwujudan kasih sayangNya (Ar-rahman dan Ar-rahim) kepada kita dengan cara-cara yang terkadang merepotkan kita. Musibah sendiri bisa berupa kesenangan maupun kesedihan yang sebenarnya adalah suatu bentuk suatu ujian, sejauh mana manusia bisa survive dan melaluinya dengan cara-cara yang tentunya diridhoiNya. Tuhan memang memiliki cara sendiri dalam melimpahkan kasih sayangNya yang terkadang sulit dipahami oleh manusia hingga terkadang banyak penentangan yang terjadi atas apa yang diberikan tuhan kepada kita. Namun sudah seharusnya agar segala yang diberikan tuhan kepada kita untuk selalu disyukuri supaya kita senantiasa mengingat atas segala kekuasaan dan kebaikanNya. Bukankah sebagai makhlukNya kita diharuskan untuk selalu mengingatnya dalam keadaan apapun, baik dalam keadaan lapang maupun sempit, gembira ataupun sedih, susah atau senang, sehat maupun sakit???

Tipikal manusia memang lebih bisa menerima musibah berupa kebaikan dibanding dengan kesusahan atau kesengsaraan. Ketika ditimpa kesengsaraan dengan entengnya manusia mengatakan kenapa harus saya?? namun sebaliknya saat tuhan memberikan kesenangan maupun kebaikan kepada kita, apakah kita juga mengatakan hal yang serupa??? kenapa harus saya yang menerima segala kebaikan dan kesenangan ini??? jika dibandingkan antara kesenangan/kebaikan dan kesedihan yang diberikan tuhan kepada kita tentunya akan jauh lebih banyak kebaikan/kesenangan yang telah kita terima, namun mengapa kita selalu menentang, su'udzon (berperasangka buruk) kepadaNya??? disinilah sebenarnya rasa syukur dan kesetiaan kita diuji olehNya. Loyality dan Greatfulnes secara absolut sudah sewajibnya kita berikan hanya kepadaNya secara utuh tanpa terkecuali. Bukankah dalam ajaran Islam diajarkan bahwa "Syukur akan lebih memberikan kebaikan dalam hidup". Dengan selalu bersyukur pula jarak antara tuhan dan makhlukNya akan semakin dekat dan semakin dekat, hingga tuhanpun akan selalu mengingat kita manakala kita juga selalu mengingatNya.

Minggu, 03 Oktober 2010

Jangan Cuma Buru Terorisnya Saja

Isu teroris yang makin santer dan tak kunjung reda masih saja menghantui warga negara yang konon masih menjunjung tinggi 'adat ketimuran' hingga membuat meraka resah, takut dan tak bisa hidup dengan tenang dan damai. Dimana-mana masih saja terjadi aksi peledakan dengan menggunakan bom dengan alasan 'jihad'. Berdasarkan dari beberapa literatur yang telah saya baca, ada beberapa pondok pesantren yang memang mengajarkan dan bahkan mendoktrin santrinya agar selalu memerangi kaum kafir dengan alasan 'jihad', pengkultusan yang juga dilakukan dengan mengatasnamakan agama islam selalu mengatakan bahwa seseorang akan mati syahid jika selalu memerangi kaum kafir dengan cara-cara yang sebenarnya jauh dari ajaran agama islam, seperti halnya bom bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini. Esensi jihad sendiri sebenarnya jauh dari aksi anarkisme dan kebrutalan yang telah dilakukan para teroris hingga menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Pada dasarnya apa yang telah dilakukan teroris akhir-akhir ini adalah sesuatu yang jauh diluar nalar, kesadaran dan pemahaman mereka, mereka hanya melaksanakan apa yang telah diajarkan di sebuah tempat dimana mereka 'mengaji'.
Menyikapi aksi teroris yang terjadi akhir-akhir ini, banyak tindakan yang telah dilakukan pemerintah guna mencegah dan menangani aksi teror yang selalu merugikan banyak pihak, hingga aksi perampokan yang sebenarnya dilakukan oleh penjahatpun dicurigai sebagai aksi teror, dan bahkan ada perlakuan khusus dari beberapa oknum tertentu saat berhadapan dengan orang yang mempunyai ciri-ciri fisik sesuai dengan teroris yang telah ditangkap sebelumnya. Penangkapan terhadap salah seoarang kyai besar dengan melakukan pencegatan menggunakan mobilpun tak ragu dilakukan oleh mereka walaupun melanggar kode etik saat melakukan penangkapan tersebut, pencarian pemilik senjata apipun sigap dilakukan hingga ke NAD yang membuat ramai media walaupun aksi premanisme didepan mata yang terjadi di depan kantor kejaksaan Jakarta Selatan dengan menggunakan senjata api dibiarkan begitu saja. Lalu apa yang sebenarnya ada dibalik semua ini??? mengapa segala sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini selalu dikait-kaitkan dengan teroris?? mengapa rakyat selalu dibuat takut dan cemas????
Berdasarkan atas pemahaman bodoh saya bahwa sebenarnya ada dalang yang mengatur aksi terorisme yang terlalu didramatisasi ini, ada skenario besar yang siap dilaksanakan dengan maksud tertentu, ada pihak-pihak tertentu yang selalu dikambing hitamkan demi kepentingannya sendiri dan ada pula pihak tertentu yang selalu tertawa gembira ria saat masyarakat mudah dikecoh, diadu domba dan ditakut-takuti.
Ada dan tidaknya unsur politis dalam aksi terorisme yang terjadi di negara ini, kita perlu menyikapinya dengan paradigma dari sudut yang berbeda, pencarian dan penangkapan terhadap teroris jangan hanya dilakukan terhadap pelakunya saja tetapi juga akar/bibit yang melahirkan teroris itu sendiri. Saya tidak meragukan terhadap performa intelejen kita, saya yakin ada data-data tertentu yang dimilikinya yang mengacu terhadap tempat dimana teroris dilahirkan dan dididik, namun saya hanya meragukan kalau-kalau ada pihak-pihak tertentu yang sengaja mempolitisir data-data dari intelejen dengan maksud menghancurkan image agama islam dan negara kita atau sekedar untuk mengalihkan perhatian public dari beberapa kasus besar yang belum terselesaikan. Semoga saja tidak.........

Selasa, 28 September 2010

Jujur Dan Amanah Saja Tidak Cukup

Memiliki kapasitas lebih dalam berbagai hal akan sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan seseorang terhadap apa yang disampaikannya, kapasitas tersebut tidak hanya berupa performa dan personality dari orang yang memberikan pengaruh tersebut. Baegitulah memang realita kehidupan yang ada di tengah-tengah masyarakat kita. Dan begitul pulalah kira-kira kesimpulan yang saya tangkap dari cerita salah satu rekanan saya.
Salah satu rekanan saya adalah seorang tukang reparasi jam yang kebetulan juga memiliki kemampuan lebih dalam berdakwah, tidak jarang dia dipanggil oleh beberapa instansi pemerintahan dan swasta untuk mengisi ceramah keagamaan. Orangnya jujur, amanah dan berperangai baik saat diam maupun berbicara. Namun demikian tingkat pendidikannya hanya sampai tamat SMP, dari segi finansial dia termasuk kedalam golongan yang biasa-biasa saja dan dari segi mental dia termasuk orang yang agak penakut.
Suatu ketika setelah dia memberi tausiyah di masjid yang berada di kampungnya itu, ada salah satu tetangga yang mencibirnya dan mengejeknya. Tetangga tersebut menganggap bahwa isi ceramah yang diberikan oleh rekanan saya hanyalah untuk menyinggung dia saja. Kenapa tidak, saat rekanan saya menceritakan arti dan tafsir dari QS. Attakatsur, tetangganya tersebut sontak langsung mengatakan kalau dia adalah ahli shadaqah, zakat mal yang diberikan juga sangat banyak (riya') lalu bagaimana dengan sang pemberi ceramah????
Dengan perasaan sedih dan tanpa bermaksud menyinggung siapapun akhirnya rekanan sayapun meminta maaf kepada tetangganya tersebut dan mengatakan bahwa dia hanya menyampaikan apa yang ada didalam Al-qur'an, tidak ada maksud tertentu apalagi untuk menyinggung tetangganya tersebut. Tetapi walau demikian rekanan saya hanya bisa pasrah saat harga dirinya dilecehkan begitu saja.
Sejatinya memang isi dari kitab suci adalah sebagai sebuah petunjuk kehidupan bagi manusia agar mencapai kebahagiaan yang hakiki, jika dicermati lebih dalam lagi banyak kalimat perintah, larangan, anjuran, nasehat dan himbauan yang diperuntukkan untuk manusia, lantas apakah kita perlu tersinggung??? Dari cerita salah satu rekanan saya tersebut, memang dalam realita kehidupan, masyarakat kita akan lebih memihak dan percaya kepada orang yang memiliki status sosial yang tinggi, namun perolehan status sosial tersebut terkesan absurd, dikarenakan masyarakat kita hanya memandang seseorang yang memiliki status sosial adalah seseorang yang telah memiliki pembuktian dari segi finansial, memiliki jabatan/pangkat dan memiliki bukti otentik dari tingkat pendidikan yang tinggi. Masyarakat kita akan cenderung lebih segan terhadap orang-orang tersebut dibanding seseorang yang hanya pintar berbicara namun tak ada bukti walau sebenarnya orang tersebut lebih jujur dan amanah.
Sebagai contoh, saat seorang da'i memerintahkan dan menghimbau agar gemar bershadaqoh maupun untuk membayarkan zakat namun dia tidak melaksanakan dikarenakan perekonomian yang pas-pasan akan dipandang remeh dibandingkan dengan orang yang berpengetahuan agama sedikit namun kaya dan gemar bershadaqoh. Itulah memang realita kehidupan yang ada ditengah-tengah masyarakat kita. Jadi pada dasarnya teladan yang baik yang patut untuk dijadikan contoh umat muslim adalah hanya Muhammad SAW, disamping beliau adalah seorang miliarder, pintar dalam ber-entrepreneur, jujur, amanah, orator yang handal beliau juga berani mengatakan yang hak dan yang batil serta memiliki mental yang tangguh, hingga apa yang disampaikannya dalam berdakwah lebih mudah dipercaya orang lain (umatnya).

Selasa, 14 September 2010

Absurdnya Esensi Sungkeman Saat Idul Fitri

Mumpung masih dalam suasana Idul Fitri diawal kalimat saya mau ngucapin "Taqobbalallahu minna wa minkum Siyamana Wa Siyamakum, Selamat meraih kemenangan di hari raya Idul Fitri 1431 H".
Dalam merayakan hari raya Idul Fitri, hampir dari setiap individu ataupun keluarga memiliki beragam rutinitas yang variatif yang seolah telah menjadi tradisi bagi mereka, dari mulai bersilaturrahmi, sungkem-sungkeman (meminta ma'af), kumpul-kumpul bareng keluarga, Halal Bi Halal, berziarah ke makam saudara, berwisata ataupun dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang sangat tercela, misal dengan berpesta ria ataupun bermabuk-mabukkan (Na'udzubillah). Demikian pula dengan rutinitas yang telah menjadi tradisi dalam keluarga saya yang terkadang menjadi suatu aktivitas yang menjemukan, yakni sungkem-sungkeman (Bermaaf-maafan).
Menurut paradigma bodoh saya, kegiatan sungkeman tak harus dilakukan pasca Ramadhan telah usai, kegiatan sungkeman justru seharusnya dan seyogyanya dilakukan sebelum Ramadhan tiba, ini dikarenakan agar selama menjalankan ibadah di bulan suci kita benar-benar telah meng-clear-kan segala macam urusan antar sesama manusia dan dapat berkonsentrasi untuk menjalin hubungan dengan sang Khalik sehingga dalam menjalankan ibadah, keikhlasan dan pahala kita tidak terhalang lagi oleh urusan duniawi (sesuai dengan do'anya Jibril kepada Tuhannya yang diamini oleh Uswah kita). Namun demikian sayapun belum faham betul apakah memang kegiatan sungkeman pasca menjalankan Sholat I'ed itu ada tuntunan atau syariatnya???
Kalau boleh usul, kegiatan pasca Sholat I'ed selain bersilaturrahmi dan berkumpul-kumpul bareng keluarga akan lebih baik jika diisi dengan suatu perenungan (I'tikaf) apakah ibadah kita selama di bulan suci benar-benar telah maksimal??? serta mempersiapkan diri untuk menjalankan sunnah Rasulullah lainnya yaitu dengan menjalankan puasa Syawal dan mempersiapkan untuk menjalankan ibadah secara konsisten/istiqomah walau Ramadhan telah usai, sedangkan kegiatan sungkeman yang terkesan monoton tidak harus selalu dilakukan saat Idul Fitri tiba, karena pada dasarnya saling memaafkan adalah suatu anjuran yang harus dilakukan oleh setiap muslim saat terjadi perselesihan, kesalahpahaman ataupun pendzaliman antar sesama baik disengaja ataupun tidak tanpa memandang apakah hari itu hari senin, selasa, rabu, kamis, jum'at, sabtu ataupun minggu. Jadi pada dasarnya, menurut analisa bodoh saya kegiatan saling memaafkan itu adalah baik, namun jangan jadikan hal tersebut suatu rutinitas yang bersifat wajib saat Idul Fitri tiba, karena kegiatan saling memaafkan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Minggu, 05 September 2010

Jangan Buru-Buru Dong Saat Tarawih ......

Tak terasa tinggal 4 hari lagi bulan yang penuh keberkahan akan segera berlalu, kenikmatan dan kekhusyu'an dalam menjalankan ibadah semoga senantiasa berkesinambungan dan terdapat kontinuitas di bulan-bulan berikutnya. Begitupun kenikmatan dan kekhusyu'an dalam menjalani Sholat, yang diantaranya adalah Sholat Lail (tarawih), selama menjalankan Sholat Tarawih, malam ini adalah malam kedua dimana saya bisa merasakan kenikmatan dan kekhusyu'an dalam menjalankan ibadah sunnah yang dianjurkan tersebut. Kenapa tidak, selama ini Sholat berjama'ah yang dilakukan pasca Sholat Isya tersebut, hampir gerakan dan bacaan sholat yang disampaikan Imam Sholat terkesan terlalu terburu-buru dan serba cepat. Sayapun terkadang tidak habis fikir kenapa buat laporan sama Sang Khalik kok kaya berada di sebuah lintasan balap??? semuanya serba cepat, kilat dan seolah-olah terkesan tepat. Memangnya apa yang mau dikejar????? Apa takut ketinggalan acara sinetron ya??? he......
Pengalaman lucupun pernah terjadi, disuatu waktu saat sedang menjalankan Sholat Tarawih salah satu ma'mum jama'ah Sholat Tarawih ada yang sampai muntah-muntah dikarenakan cepatnya gerakan dan bacaan Sholat. Padahal jarak antara berbuka puasa dengan Sholat Tarawih hanya berselang antara 45 menit - 1 jam, dan proses pencernaan makanan dalam tubuh belum sempurna, sehingga rasa mual pun akan timbul saat melakukan gerakan-gerakan yang lebih atraktif, apalagi bagi mereka yang terlalu over saat berbuka puasa yakni dengan mensuplai makanan yang terlalu banyak.
Sejatinya kekhusyu'an dalam menjalankan Sholat haruslah tercipta dengan sendirinya walaupun itu hanyalah Sholat sunnah, bertuma'ninah dalam menjalankan Sholat juga merupakan salah satu rukun dalam menjalankan Sholat. Maka dari itu gerakan dan bacaan dalam menjalankan ritualitas tersebut sudah seharusnya dilakukan dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan rukun dan wajibnya Sholat. Uswah kitapun saat menjalankan Sholat Tarawih, surat yang dibaca setelah membaca surat Al-fatihah, berjumlah 100 ayat. Jadi jika ingin menjalankan sunnah-sunnahnya sudah seyogyanya untuk jadi followernya secara konsisten, minimalnya dengan menjalankan tuma'ninah dalam Sholat karena tuma'ninah merupakan rukun Sholat. Jadi disini saya ingatkan kepada semua imam Sholat, terutama imam Sholat Tarawih, " Mbok jangan balapan ........".

Kamis, 02 September 2010

Udah Bosan Sama Tingkah Norak Orang Jiran

"Kalau yang mimpin Pak Karno, Malaysia udah dibuat kencing di celana deh.....", begitulah kira-kira ungkapan dari salah satu tetangga saya pasca aksi gila beberapa 'pion' negri Jiran dan pasca pernyataan sang Pemimpin Nusantara ini. Memang pada dasarnya menurut saya selaku salah satu WNI dengan legalitas yang absolut, he..... untuk kesekian kalinya Malaysia telah membuat kita selaku WNI sering naik pitam, banyak kejadian-kejadian yang dengan unsur kesengajaan dan dengan kesadaran 100% dibuatnya hingga terjadi kesenjangan dan bahkan permusuhan diantara kita dan mereka, sayapun terkadang bingung dengan motif dan tujuan mereka sesungguhnya ??? bukankan 'selaku tetangga dan selaku teman se-organisasi' harus saling menghormati dan saling support untuk kemajuan bersama???
Kita runut saja beberapa ulah konyol yang sering dibuat oleh mereka, yang dimulai dari penyiksaan terhadap beberapa TKI (yang kayaknya masih sering dilakukan namun lemah hukum), aksi norak di Ambalat yang jelas-jelas wilayah tersebut adalah milik Indonesia, Pengklaim-an terhadap beberapa kebudayaan Indonesia, penyiksaan terhadap Manohara yang kasusnya menjadi benang merah hingga penyanderaan terhadap orang-orang kita. Dengan lugunya salah satu keponakan sayapun mengatakan " Kok WNI di Malaysia rata-rata jadi TKI, tapi WNM di Indonesia banyak yang jadi pegawai sukses dan beberapa juga ada yang jadi artis?? di puja-puja lagi???? ha ha ha ha..... aneh emang.
Sudah seharusnya memang selaku 'sahabat', kita senantiasa untuk menghormati dan menyayangi mereka, namun apakah hal ini terus kita lakukan jika di satu sisi kita juga teraniaya??? apakah kita juga hanya perlu berdo'a kepada Tuhan hingga kesadaran dilimpahkan kepada WNM bahwa aksi mereka itu salah dan berdosa??? atau mungkin sebagai NKRI yang notabene sangat menjunjung tinggi semangat nasionalisme dan patriotisme hanya berpangu tangan dan pasrah saja???
Pernyataan sang kepala Negara kemarin malam sedikit melemahkan semangat juang kita selaku WNI dan kurang memberikan apresiasi kepada jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan NKRI. Memang benar apa yang telah disampaikan Bapak Negara bahwa apa yang telah terjadi dan menimpa kita sudah seharusnya diselesaikan dengan cara diplomasi yang baik, namun demikian usaha dalam melakukan diplomasi terhadap Negri Jiran adalah bukan yang pertama kalinya, 'hari ini berdiplomasi esokpun siap tuk melakukan aksi'. Menyikapi hal tersebut hendaknya perlu adanya pernyataan/aksi tegas dari Pemerintahan RI, pernyataan/aksi tegas disini jangan ditafsirkan sebagai 'perang', karena perang adalah jalan terakhir yang memang sudah seharusnya untuk ditempuh, pernyataan/aksi tegas tersebut dapat diinterpretasikan misalnya dengan keluar dari PBB jika PBB tak mampu selesaikan masalah Malaysia-Indonesia, menghentikan kerjasama dengan Malaysia baik itu perdagangan, pendidikan ataupun yang lainnya. Minimalnya untuk menyikapi aksi norak bangsa Jiran, NKRI harus menunjukkan sedikit taringnya, hingga membuat sang negri Jiran berfikir 2 kali untuk melakukan aksi gila lainnya. Sebagai WNI yang telah mendiami Nusantara selama hampir 25 tahun, terus terang saya udah bosan dengan tingkah norak mereka, so dont just sit and wait, please.........

Selasa, 24 Agustus 2010

Jangan Jadikan Jilbab Sebagai Busana Musiman, Please......

Untuk kesekian kalinya aku tidak merasa pangling dan aneh dengan kota Semarang yang sedari dulu aku stay disana, kenapa tidak, konon kota yang identik dengan adat kejawennya (adat jawa) namun telah terdistorsi oleh budaya luar sehingga tak jarang ditemui beragam pemandangan yang tak kalah "HOT" nya dengan kota Batavia, akhir-akhir ini terlihat seperti kota santri. Kemarin saat jalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan aku hampir tidak melihat cewek dengan mengenakan busana serba minim yang seperti biasanya aku lihat dan hampir 30% nya cewek-cewek tersebut mengenakan jilbab. Tadi pagi waktu cari referensi untuk tesis di salah satu perpustakaan milik kampus swasta di kota Atlas yang notabene terkenal dengan anak-anak gaulnya itu pun sama, nampak beberapa kali aku lihat cewek mengenakan kerudung yang rapi (yang terlihat sangat langka pada bulan-bulan yang lain). Begitupun saat aku servis motor di salah satu bengkel "semakin terdepan", semua pegawainya yang cewekpun mengenakan jilbab (walaupun masih memakai busana yang serba ketat, tapi lumayan lah dari pada ga sama sekali...).
Subhanallah..... spontan terucap kata tersebut dari mulutku, namun terus terang ini terlihat aneh, sangat langka dan tak seperti biasanya di bulan-bulan yang lain (terbesit dalam pikirankupun seperti itu), apakah jilbab dikenakan hanya karena tren atau fashion semata (melihat bulan ini adalah bulan Ramadhan)??, apakah hanya sekedar tuntutan dan bukan merupakan tuntunan??? atau mungkin hanya sekedar tiru-tiru lifestylenya artis saja?? (toh banyak juga artis yang tobat dadakan (=sambal) saat Ramadhan tiba). Tapi mudah-mudahan tidak demikian, semoga apa yang terlintas dalam pikiran saya ini adalah suatu kesalahan. Saya yakin kalau Tuhan akan tersenyum sinis jika apa yang dilakukan makhlukNya itu adalah suatu kepura-puraan. Namun demikian akupun berharap agar cara berbusana islami tersebut tetap dipertahankan dan tidak dijadikan sebagai busana musiman.

Senin, 16 Agustus 2010

meMERDEKAkan diri dengan berPUASA

17-08-1945 bukan merupakan angka yang asing bagi kita terutama bagi Warga Negara Indonesia, angka tersebut mengandung arti bahwa pada tanggal 17 bulan Agustus tahun 1945 Indonesia telah resmi merdeka dari penjajahan (setidaknya penjajahan dalam konteks 'fisik') dan langsung memproklamasikan kemerdekaannya tersebut dengan pembacaan teks proklamasi yang selalu dibaca pada saat upacara kemerdekaan. Genap 65 tahun sudah bangsa ini telah menjadi sebuah negara kesatuan dengan sistem pemerintahan presidentil secara utuh.
Namun dihari jadinya besok, jika ditelaah dan dikaji lebih jauh apakah bangsa ini memang benar-benar telah merdeka??? sedangkan sebagian perekonomian kita dikuasai oleh warga asing, budaya kita telah terpengaruh oleh budaya luar, adat ketimuran lambat laun mulai terkikis dan sedikit tergantikan oleh adat kebaratan, jiwa sosial tiap orang juga mulai terlihat absurd, perang antar suku, ras, agama, golongan masih kerap terjadi dimana-mana, begitu pula dengan kemiskinan, pengangguran dan kelaparan yang bukan merupakan sesuatu hal yang baru atau aneh. Lalu apa sebenarnya makna dari arti kata merdeka itu sendiri???
Arti merdeka (freedoom) yaitu kebebasan, kepercayaan diri (confidence), tercukupi (fulfiled). Kebebasan disini mengandung makna bebas dalam memilih apapun /demokratis (sesuai dengan perundangan yang berlaku) dan bisa mempertanggung jawabkan atas apa yang telah dipilihnya itu. Dan kepercayaan diri merupakan bentuk kejujuran yang hakiki dan bentuk keyakinan yang sesungguhnya sehingga tak mudah goyah walau banyak pengaruh dari luar sangat santer menghampiri. Sedangkan tercukupi adalah suatu upanya dalam mencukupi segala kebutuhan baik sandang, pangan maupun papan. Itulah kira-kira arti dari kata 'merdeka', setidaknya pendefinisian tersebut adalah menurut penulis sendiri.
Dari pendefinisian tersebut, posisi yang sepatutnya ada pada bangsa kita berada dimana??? apakah disebelah kanan yang mendekati kebenaran?? disebalah kiri yang jauh dari kebenaran??? atau mungkin kita masih berada stagnan di tengah-tengah dan tidak melakukan suatu perubahan/kreasi apapun??? penilaian tersebut saya serahkan ke sobat blogger (tapi yang objektif ya....).
Namun demikian untuk selalu mengupayakan makna 'Merdeka' yang hakiki, kita perlu menanamkan sikap mental yang baik pada diri kita masing-masing dan selalu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, dengan mengadopsi konsep 3M nya aa gym maka segala bentuk perubahan sejatinya bermula pada diri kita masing-masing, pada hal-hal yang kecil dan mulailah dari sekarang. Akhirnya di bulan ramadhan yang suci ini marilah kita senantiasa melatih diri untuk melakukan perubahan pada sikap, sifat, pola pikir, paradigma dan perasangka pada diri kita masing-masing ke arah yang positif dan lebih baik. Melalui 'puasa' semoga kita benar-benar terlatih dan terlahir untuk menjadi insan yang suci dan MERDEKA.

Kamis, 12 Agustus 2010

Ramadhan On The Way....

Gelap gulitanya langit telah membuat aktivitas duniawi setengah terhenti
Kala angin mulai berhembus membacok sungsum tulang yang tak terperi
Orang-orangpun berduyun-duyun menuju rumah Tuhan yang nan suci
Tuk menunaikan kebutuhan dan kewajibannya yang hakiki

Tak lama kemudian suara tadaruspun saling bersautan dari berbagai penjuru
Tuk mengalunkan ayat-ayatNya yang membuat damai di hati
Dengan mengharap terlahir sebagai manusia baru
Merekapun berlomba-lomba dalam beribadah hingga hari nan fitri

Teriknya matahari di siang hari tak membuatnya patah aral dalam mengontrol nafsu
Walaupun dalam keadaan menahan lapar dan dahaga yang datang tak menentu
Maka sudah sewajarnya jika mereka mendapatkan IQ, EQ dan SQ
Hingga membuatnya tetap semangat, kreatif dan tak terpaku

Itulah salah satu bulan yang selalu dinanti-nanti
Bulan suci yang penuh motivasi dan selalu memberikan esensi
Dimana Sang Maha pemberi selalu memberikan apresiasi bagi yang dikehendaki
Madrasah bagi setiap muslim yang sayang jika dilewati
Karena hanya pintu surgalah yang selalu dibuka bagi mereka yang mengerti

Jumat, 23 Juli 2010

Hemat, Sehat dan Berpahala

Terkadang ada hari yang tengah kita jalani tidak berjalan seperti biasanya, ada sisi-sisi dimana rencana matang kita dapat meleset begitu saja dan bahkan gagal total, itu semua bisa saja berasal dari tingkat emosional, psikologi dan kesehatan pada diri kita. Itulah dinamika kehidupan yang Allah ciptakan untuk manusia agar manusia senantiasa belajar untuk menemukan hal-hal yang baru dalam hidupnya. Menilik pada hal tersebut sebenarnya Allah telah memberikan solusi bagi orang yang mau belajar yang salah satunya yakni dengan melakukan puasa.
Secara umum puasa merupakan saat yang tepat untuk mengistirahatkan diri, namun demikian "istirahat" disini memiliki makna bahwa yang diistirahatkan hanyalah organ dalam manusia, seperti usus, lambung, liver, ginjal dan jantung. Pada usus misalkan, fakta menunjukkan bahwa lama makanan tinggal di usus dalam proses pencernaan adalah 14 jam. Selama setahun, organ ini bekerja nyaris tanpa henti, karena jeda waktu antara makan kita tidak selama itu. Maka peremajaan bagi organ ini tak kalah penting, begitupun dengan organ-organ tubuh yang lain yang butuh untuk bisa diistirahatkan.
Sama halnya dengan organ tubuh kita yakni otak, proses perbaikan tubuh dan otak termasuk molekul memori terjadi saat tubuh beristirahat, terutama pada saat tahap deep sleep (tidur nyenyak). Hasil penelitian Dr. Ebrahim Kazim menyebutkan bahwa puasa dapat membuat tidur lebih berkualitas, karena deep sleep dapat mudah dicapai. Efeknya pada perbaikan tubuh dan otak termasuk molekul memori lebih maksimal.
Tak hanya sampai disitu, puasa juga memberikan efek dalam menurunkan dan menstabilkan berat badan, dengan berpuasa kadar gula darah dalam tubuh kita juga dapat menurun dengan drastis, lemak versal dalam perutpun dapat terbakar hingga perutpun menjadi langsing, jadi diet cara islami sangat dianjurkan yakni dengan melakukan puasa. Puasa juga memberikan dampak positif terhadap emosional kita, dengan melakukan puasa kita akan senantiasa mengingatNya hingga kitapun dapat dengan mudah mengontrol emosi kita. Begitu pula terhadap pesikologi kita yang senantiasa merasakan betapa nikmatnya jika sesama manusia bisa untuk tetap saling peduli, memberi dan mengasihi.
Puasa juga dapat dijadikan alternatif dalam melakukan penghematan dalam segi finansial, terutama bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan, anak kos yang sering nunggak utang maupun bagi mereka yang gemar menabung uangnya di Bank guna investasi jangka panjang. Disamping itu janji Allah terhadap manusia yang gemar melakukan puasa juga sudah jelas, bahwa akan dicairkan daging kharam dalam tubuh, rahmatNya akan selalu menyertai, diringankan dari siksa kubur, dijauhkan dari rasa lapar dan dahaga, diberikan cahaya pada saat di titian Sirath dan surga yang menjadi final destination.
Adapun selain puasa Ramadhan yang telah menjadi kewajiban kita, ada beberapa puasa sunnah yang dianjurkan dalam ajaran islam diantaranya : puasa enam hari Syawal, puasa sepuluh hari pertama Dzulhijjah (kecuali hari kesepuluh, Hari Ied dan hari Arafah), puasa Asyura (10 Muharram) dan Tsu'a (9 Muharram), puasa pada hari senin dan kamis, puasa nabi daud (sehari puasa sehari tidak) dan puasa di bulan Sya'ban.
Bulan Sya'ban pun saat ini sedang kita laui guna menyongsong Ramadhan, maka dari itu perbanyaklah berpuasa sunnah di bulan Sya'ban ini seperti yang dilakukan Uswah kita, Ramadhan merupakan madrasah bagi umat islam, Sya'ban lah yang dijadikan latihan guna mempersiapkan diri lebih baik dalam menyongsong bulan suci tersebut. Subhanallah.... islam memang sungguh indah dalam mengatur pola hidup manusia, sudah hemat, sehat dan berpahala pula........

Rabu, 21 Juli 2010

Nikmati Saja Musiknya n Jangan Tiru Life Style-nya

Pecinta musik rock tentunya tidak akan asing dengan nama grup band legendaris papan atas seperti Guns n Roses, Nirvana, Poison, Skidrow dan sebagainya. Beberapa hitsnya tempo dulu kerap membuat gempar seluruh dunia terutama bagi kalangan anak muda yang seolah memberikan new power dan new spirit dalam melakukan aktivitas sehari-hari maupun dalam memberikan inspirasi dalam menjalankan hidup. Dan hingga sekarangpun tidak sedikit dari mereka yang masih mengidolakan salah satu grup band dengan aliran musik rock itu. Namun demikian jika dicermati lebih jauh mereka yang nge-fans dengan salah satu grup musik tersebut sebenarnya telah kehilangan arah tujuan dan sesat saat menjadi follower life style yang di apply dan di implementasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari, kenapa tidak life style dari para jempolannya yang duduk di aliran musik rock itu identik dengan sex, drug n Alcohol.
Sex, Drug n Alcohol adalah sesuatu yang sudah tidak dianggap tabu lagi bagi para musisi dengan aliran musik rock, sebut saja aXl (vokalis Guns n Roses) yang tidak bisa lepas dari alkohol dan sex hingga membuatnya menjadi tempramental dan arogan yang berakhir dengan keluarnya beberapa personel lainnya, Slash (gitaris Guns n Roses) yang pernah bermain sex dengan 4 wanita dalam waktu semalam serta pernah bermain sex dengan salah satu bintang video porno, Kurt Cobain (vokalis Nirvana) yang hobi mengkonsumsi kokain dan heroin hingga membuatnya tewas karena depresi (kematiannya masih kontroversi, beberapa sumber menyebutnya over dosis, namun sumber lain menyebutnya bunuh diri), Sebastian Bach (ex. vokalis Skidrow) yang senang bermain sex dengan beberapa wanita dan hobi menghisap heroin hingga ia pun dikeluarkan dari grup band yang membesarkan namanya itu.
Secara pribadi saya pun tidak habis fikir dengan life style mereka, namun seperti itulah adanya, apakah karena depresi?? ataukah karena tidak siap untuk menjadi sukses??? Begitulah memang rata-rata life style dari idola-idola kita yang berjengger di aliran musik rock, saya sendiri sebenarnya pecinta musik mereka, namun demikian saya hanya menyukai hits-hitsnya saja hingga tak membuat saya menjadi follower dari life style-nya yang telah membuatnya terpuruk bahkan mengalami sad ending. So nikmati saja musiknya namun jangan tiru life style nya.

Minggu, 04 Juli 2010

Jangan Dustai Dirimu Sendiri

Tiga dari ciri-ciri orang munafik adalah bila berkata ia dusta, bila berjanji ia ingkar dan bila dipercaya ia khianat. Begitulah kira-kira tema yang aku dan salah satu temanku perbincangkan. Tentang khianat tidaknya seseorang dan tentang ingkar tidaknya seseorang dalam berjanji, orang lain bisa saja membuktikannya, namun tentang dusta tidaknya seseorang, hanya orang yang berdusta tersebutlah yang tahu sedangkan orang lain bisa ditipunya. Sebut saja temanku itu bernama alex, dia adalah salah satu karyawan di salah satu perusahaan swasta yang berada di kota atlas (Semarang), namun didalam menjalankan pekerjaannya tak jarang keluhan, penyesalan bahkan sumpah serapah dengan entengnya keluar dai mulut temanku tersebut, selidik punya selidik ternyata dia sedang menaruh perasaan jengkel yang terkadang menyulut api dendam namun tak dapat terkuak itu kepada salah satu atasannya yang sering mengkritik, memarahi, membentak bahkan memaki dan mencaci ketika dia melakukan kesalahan, kekhilafan dan tidak bisa memenuhi deadline. Dia sendiri mengaku bahwa sebenarnya sudah tidak kuat dan tidak betah lagi untuk bertahan di perusahaan tersebut, namun dikarenakan masalah kebutuhan ekonomi keluarga menjadi salah satu alasan berat untuk meninggalkan pekerjaannya tersebut maka dengan sangat terpaksa dia pun bertahan di perusahaan yang sering kali membuatnya kecewa dan sedih.
Dan dengan sangat terpaksa pula diapun bercerita kalau dia juga sering membuat senyum palsu, wajah riang dan ceria ataupun penataan kalimat yang baik kepada rekan-rekan kerjanya ataupun kepada atasannya ketika berada di perusahaan walaupun hatinya sering tercabik-cabik karena luapan emosi dari atasannya tersebut. Dari cerita temanku itu, aku dapat mengambil suatu konklusi bahwasanya dia tengah menjadi seseorang yang munafik, kenapa tidak, hal yang pasti bahwa dia telah menjadi orang munafik adalah dia telah melakukan penipuan atau berdusta terhadap dirinya sendiri, dia menolak untuk bekerja namun tetap melakukannya juga, hatinya sakit tetapi bibir terus menerus dipaksa untuk tersenyum, perasaannya sedih namun wajah dipaksakan untuk gembira dan bahagia. Bukankah manifestasi kehidupan tersebut menunjukkan ciri kemunafikan ???
Kemunafikkan menurutku juga memiliki definisi bahwa ketidak selarasan antara hati, lisan, pikiran dan perbuatan yang dapat menyebabkan penyakit fisik-biologis, mental-psikis dan penyakit spiritual. Rutinitas monoton tetap saja dilakukannya layaknya sebuah mesin atau robot walaupun hati ini acapkali mengingkarinya, 'robopaths' merupakan salah satu istilah yang cocok menurut Lewis Yablonsky, yang mengandung makna bahwa dengan sifat penipuan terhadap diri sendiri tersebut manusia dapat kehilangan spontanitas dan kreativitas.
Ada dua pilihan atas peristiwa yang menimpa temanku tersebut, tetap bertahan di perusahaan tersebut namun dengan resiko menambah beban pikiran, stres, tersiksa serta menambah penyakit lain walau dengan dalih kebutuhan ekonomi keluarga atau keluar dari pekerjaannya untuk memperoleh suatu pekerjaan yang lebih comfort, yang membuatnya bahagia dan damai, bukankah Allah SWT menciptakan bumi dan seisinya itu untuk manusia??? jadi mengapa takut untuk keluar dari pekerjaan yang membuatnya tersiksa ?? dan buat apa takut untuk mencari probability lain???? Satu hal lain yang perlu jadi attention agar tetap bahagia, "kerjakan saja apa yang kamu cintai atau berusahalah untuk mencintai pekerjaanmu yang telah membuatmu comfort".

Kamis, 01 Juli 2010

Esensi Sebuah Spirit

Tujuan akan memberimu semangat serta tenaga dalam hidupmu”, begitulah kalimat dari salah seorang penyair dari Pakistan, pada dasarnya tiap insan yang hidup di dunia fana ini sudah semestinya memiliki tujuan dalam hidupnya, ini dikarenakan sebagai supporter natural dalam menjalankan hidup serta sebagai motivasi powerfull yang berasal dari diri sendiri. Manusia tanpa tujuan dalam hidupnya tidak akan memiliki semangat, selalu di lilit dengan kemalasan yang menempel di pusat otaknya, tidak memiliki prinsip dan ketegasan, mudah terpengaruh dan selalu kehilangan jati diri. Tujuan hidup senantiasa akan selalu mengarahkan, membimbing serta mengantarkan seluruh organ tubuh, hati dan fikiran guna mencapai apa yang menjadi keinginan kita. Semangat dalam menjalankan hidup akan selalu berkobar saat tujuan dalam hidup ini telah ditetapkan, walaupun aral rintangan, cobaan, musibah selalu datang silih berganti namun motivator terbaik dalam diri kita ini selalu memberikan oase dan angin segar saat semangat dalam diri ini mulai kering dan melemah.

Semangat atau tidaknya seseorang dalam menjalankan sesuatu pada dasarnya tergantung dari sebuah tujuan yang telah ditetapkan, saat otak kita telah mendapatkan respon mengenai apa yang telah menjadi ketetapan yang berasal dari keyakinan, maka secara otomatis mindset akan memberikan impuls berupa semangat dalam menjalankan sesuatu dengan penuh gairah dan kesenangan ke semua organ tubuh, sehingga kitapun akan selalu bersabar dalam menjalankannya tanpa merasa terbebani dan fun dalam melalui tiap prosesnya. Begitulah kira-kira yang telah diterapkan Greg Mortenson, dengan kegigihan dan kesabarannya dia telah berhasil membangung suatu sekolah di K2 Korphe (Three Cups Of Tea), begitu pula dengan Pak Budi Setiadi yang dengan segala keterbatasannya telah mengantarkan anak-anaknya dalam meraih cita-cita (Menembus Batas) ataupun semangat hidup yang telah diterapkan Bob Sadino yang telah sukses membangun KemChick-nya pasca kecelakaan mobil kesayangan satu-satunya yang dijadikan taksi (Belajar Goblok dari Bob Sadino).

Hidup dengan semangat membara akan dengan mudah mengantarkan seseorang mencapai impian dalam hidup. Optimisme terpupuk dengan subur saat semangat selalu melekat dalam diri seseorang. Alam pun mendukung dan tersenyum saat kita bersungguh-sungguh dan bersemangat dalam menggapai tujuan hidup kita, Apalagi Tuhan yang senantiasa selalu memberikan kemudahan dan keridhaanNya saat melihat makhlukNya yang kecil dan lemah bersungguh-sungguh dan bersemangat dalam berikhtiar dan berdo’a agar mencapai apa yang menjadi tujuannya.

So tetapkanlah tujuan hidup kita dan jangan kaget dengan semangat baru yang terkadang sulit untuk dikontrol.........

Rabu, 16 Juni 2010

Say No To 'Lagu Cengeng'

'Dunia tanpa musik akan terasa hampa', begitulah kira-kira ungkapan yang sudah sepantasnya diucapkan bagi mereka yang hidup dalam kadaan sehat dan damai. Beragam jenis aliran musik dapat dinikmati oleh pencintanya tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Namun hati-hati dalam memilih untuk menggemari salah satu jenis aliran musik, karena tanpa disadari jenis aliran musik akan memberikan dampak positif maupun negatif terhadap karakteristik kepribadian serta mental kita.
Salah satu jenis aliran musik yang menurutku tidak memberikan dampak positif bagi pencintanya adalah yang memiliki syair serta intonasi yang terkesan cengeng atau bisa disebut 'lagu cengeng'. Dampak negatif bagi pendengar atau pencinta 'lagu cengeng' akan berpengaruh terhadap kepribadian serta mentalnya. Mendengarkan lagu cengeng secara kontinu secara tidak langsung akan melemahkan semangat dan mental kita. Pencinta lagu cengeng secara tidak langsung juga akan memiliki semangat yang kendor, mudah menyerah, penakut dan memiliki mental yang lemah. Itu mengapa saat Orde Baru mantan ketua MPR kita bapak Harmoko pernah mencekal beredarnya lagu-lagu cengeng seperti milik Betharia Sonata dengan alasan akan membuat masyarakat Indonesia memiliki mental yang lemah dan memiliki sifat pemalas.
Lain halnya dengan mereka yang suka mendengarkan musik klasik, hidup mereka akan lebih tenang dan semangat dalam menjalankan hidup, begitu pula dengan mereka yang hobi mendengarkan musik rock, mereka cenderung memiliki semangat yang tinggi dan mental yang tangguh. Namun demikian pemutaran salah satu jenis musik tersebut akan lebih match jika berdasarkan atas situasi dan kondisi, misalkan ibu hamil akan lebih baik jika mendengarkan musik klasik karena akan mempengaruhi perkembangan sel otak pada janin, pesta pernikahan akan lebih baik jika diiringi musik keroncong, demikian pula saat pengajian akan terkesan cocok jika diiringi dengan nasyid, namun 'lagu cengeng' tidak akan cocok dinikmati dalam keadaan dan situasi apapun termasuk bagi seorang pemalas ataupun pecundang, karena akan lebih menjerumuskan mereka ke jurang kemalasan yang lebih dalam. Bagaimana menurut anda????

Kamis, 10 Juni 2010

Tingkah Norak Para Artis

Beredarnya penyebaran video porno di dunia maya yang dilakoni oleh artis ternama Indonesia, membuatku angkat bicara setidaknya lewat tulisan yang sangat sederhana ini. Melihat serta memperhatikan perkembangan dunia entertaintment sekarang ini, bukan tidak mungkin lagi kalau adegan tersebut benar-benar dilakoni oleh sang artis yang sebenarnya, walaupun hal tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Namun sekarang realistis saja, di tayangan televisi misalkan, tidak sedikit dari mereka yang memiliki life style yang berkiblat ke negara-negara liberal dan ke barat-baratan, mulai dari cara mereka berbusana, menjalin hubungan dengan lawan jenis (yang bukan mukhrim), memilih tempat hange out, hingga sikap keterbukaan dan kemunafikan mereka yang mencerminkan bahwa tayangan seronok tersebut memang benar adanya.
Aku beranggapan kalau sebenarnya perilaku seronok, seperti kumpul kebo, sex party hingga pembuatan dokumentasi dalam melakukan ML santer dilakukan oleh kalangan entertainer hingga sekarang, hanya saja ada beberapa yang terkena sial atau apes hingga hal tersebut dapat terkuak dan terungkap. Perilaku keji para artis yang notabene adalah seorang public figur sangat berpengaruh terhadap moralitas serta psikis para remaja ataupun orang dewasa yang menjadi penggemar mereka.
Seorang fans setia artis tertentu yang tidak berfikir secara jernih dapat melakukan hal apapun yang pernah dilakukan oleh sang artis hingga dapat menanggalkan akal sehat ataupun karakteristik budaya ketimuran yang notabene kental dengan budaya malu. Demikian pula dengan beberapa orang dan termasuk aku yang perlahan namun pasti mulai kehilangan citra baik dan kepercayaan dari para artis hingga seolah warna merah dalam rapor artispun layak untuk diberikan terkait dengan perilaku dan moralitas mereka.
Etika dan spiritualitas adalah kunci jawaban utama dalam menepis dan membentengi semua perbuatan keji yang tengah santer dilakukan. Namun demikian Terkait dengan beredarnya video porno yang dilakukan oleh pasangan 'public figur' sudah seharusnya hal tersebut menjadi boomerang bagi pihak kepolisian dan pemerintah agar secara tegas mengusut dengan tuntas peristiwa kotor tersebut dan memberi efek jera bagi pelaku serta pengedarnya tanpa pandang bulu. Namun sebenarnya, terkait dengan beberapa tingkah norak dari para artis yang pernah dilakukan, sudah seharusnya ada peraturan atau undang-undang tertentu yang khusus diberikan oleh pemerintah kepada para artis untuk membatasi aksi dan tingkah mereka yang dapat memberikan dampak negatif.

Kamis, 03 Juni 2010

Renungan Di Pematang Sawah

Ditengah-tengah panasnya terik matahari.....
Ku duduk dan tertegun pada sebuah gubuk kecil di pematang sawah.....
Dengan ditemani hembusan angin yang menyejukkan raga....
Beserta pemandangan hijau yang menyegarkan mata.....
Sejenak aku merenung dan menyadari bahwa sungguh besar kekuasaan Sang Maha Esa....

Hamparan sawah yang sangat luas diberikanNya kepada manusia....
Dan diberikan pula hasil yang tidak sia-sia agar selalu bertakwa....
Untuk dapat menopang biaya kehidupannya.....
Dan sebagian sisanya untuk dinikmati sesama.....
Sungguh Maha Bijaksananya Dia.....
Hingga makhluk cipataan lainNya pun bisa menikmatinya.....

Namun masihkah kita konsisten untuk selalu mengingatNya??
Dengan segala limpahan rezeki yang telah diberikanNya???
Ataukah kita merasa bodoh atau pura-pura bodoh hingga lupa kepadaNya???
Bisakah kita untuk selalu memenuhi perintahNya??
Hingga tidak membuatNya murka???

Itulah memang sifat manusia....
Saat diberikan kelapangan sering membuatnya terlena.....
Dan saat kesempitan mulai melandanya......
Dengan segera mereka kembali kepadaNya......

Namun Dia adalah Maha kaya dan Maha kuasa...
Hingga kekayaanNya tidak akan habis walau dimakan manusia....
Dia juga Maha pengasih dan Maha penyayang.....
Walau makhlukNya sering berbuat sewenang-wenang....

Dia pula Sang Maha Besar....
Disamping makhlukNya yang sering berbuat kasar.......
Dan Dialah yang memiliki adzab yang pedih...
Bagi mereka yang tidak peduli dan tidak memberikan sumbangsih.........

Kamis, 27 Mei 2010

Be Happy With Modesty

Di tengah hingar bingar serta keramaian penghuni dan pelancong saat berada di salah satu kota yang terkenal dengan makanan khas nya yakni 'Nasi Jamblang', sejanak aku mengamati betapa mewahnya life style mereka dalam mengarungi perjalanan atau proses hidup yang sebenarnya bisa dikatakan 'numpang minum (sebentar)' saja ini. Pengamatan tersebut aku perhatikan dari cara mereka menggunakan busana dan cara mereka bergaul, misalkan dalam memilih tempat hange out, dan sebagainya. Sejatinya kemewahan yang tengah dimiliki dan dibangga-banggakan selama ini hanyalah bersifat absurd atau semu, karena kemewahan hakiki hanya ada pada saat manusia telah melalui kehidupan di dunia yang fana ini.
Modesty merupakan salah satu solusi dalam mengarungi bahtera kehidupan untuk menuju kebahagiaan dan kemewahan sejati, Insya Allah. Dengan hidup sederhana banyak manfaat yang bisa kita petik, disamping dapat menyisihkan untuk bisa selalu berinvestasi (dunia dan akhirat) juga mengindarkan seseorang dalam memiliki sifat riya, sombong dan takabbur. Dengan kesederhanaan pula tidak akan menimbulkan sifat iri, dengki ataupun su'udzon bagi orang lain.
Hidup sederhana tidak membimbing seseorang untuk memiliki sifat pelit ataupun bakhil karena islampun mencela seseorang yang memiliki sifat kikir atau bakhil, namun demikian hidup sederhana menuntun kita agar bisa selalu hemat, cermat dan taat. Hidup sederhana tidak pula berarti menuntun kita hidup penuh dengan kemalasan maupun memiliki sifat gampang menyerah, karena islampun menganjurkan umatnya untuk bisa kerja keras dan kerja cerdas, bahkan ada yang mengatakan bahwa umat muslim itu harus kaya, dan untuk menjadi kaya butuh ikhtiar yang terkadang bisa mencucurkan air keringat serta do'a yang mengantarkan ikhtiar tersebut agar tidak sia-sia dan penuh keberkahan.
Pada dasarnya memang perlu adanya balance layaknya keseimbangan Yin dan Yang yang telah dimiliki oleh Uswatun Khasanah kita. Sebagai manusia yang telah memiliki seseorang yang patut untuk dijadikan trend setter, memang sudah seharusnya untuk menjadi pintar dalam memilih dan memilah apa-apa yang seharusnya kita miliki, nikmati, lalui dan hindari, jangan sampai penyesalan dalam diri ini sampai terjadi di kemudian hari.
Untuk dapat menerapkan polah hidup sederhana memang bukanlah perkara gampang (terutama bagi mereka yang terlanjur terjebur dalam pola hidup yang serba mewah), butuh proses (terutama kesabaran dan keikhlasan) untuk melakukannya, yang terkadang membuat hati nurani sering berdebat. Namun demikian antara manfaat dan mudharat dalam mengaplikasikan modest life style tentu akan lebih banyak manfaatnya terutama bagi kehidupan dan kebahagiaan kita masing-masing, so... Selamat hidup sederhana.

Senin, 17 Mei 2010

Musibah Atau Justru Nikmat DariNya??

Musibah merupakan suatu ujian atau cobaan dariNya dimana hal tersebut merupakan diluar batas kemampuan atau jangkauan manusia dan manusia tersebut tidak dapat mencegah, menyelesaikan dengan baik atau bahkan mengelaknya. Itulah mungkin definisi sederhana mengenai "Musibah" menurut penulis. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa dalam realita kehidupan tidak sedikit manusia yang dengan mudahnya mengatakan bahwa segala sesuatu yang menimpanya merupakan suatu musibah, termasuk yang telah dialami oleh salah satu rekanan saya.
Suatu hari rekanan saya, sebut saja bernama T, membeli salah satu mobil pribadi yang memang sebenarnya telah diincarnya sejak dahulu, namun ketika baru sekitar seminggu dibeli dan digunakan, hanya karena suspensi mobil tersebut terlalu keras dan ada sedikit masalah ('yang sebenarnya bukan suatu masalah') dengan warna mobil tersebut karena telah dilakukan pengecatan ulang walaupun telah dilegalisasi oleh SAMSAT dan bengkel pengecatan itu, tiba-tiba si empunya mobil langsung berniat ingin menjualnya kembali dan dengan entengnya mengatakan bahwa dia telah tertimpa "musibah" karena salah dalam membeli mobil. Sebenanya jika ditelisik lebih lanjut, tidak ada masalah serius dengan transaksi yang telah dilakukannya tersebut, baik dari kondisi fisik dan mesin mobil, surat-surat resmi (STNK dan BPKB) maupun dalam melakukan transaksi yang bersifat transparan. Disini saya mengamati bahwa dengan mengatakan hal tersebut adalah suatu 'musibah' tentunya secara otomatis akan mempengaruhi tingkat emosional dan psikologis si empunya hingga si empunya merasa resah, gelisah, gundah gulana hingga akhirnya hal tersebut dijadikan suatu permasalahan yang besar baginya, apalagi saat barang yang rencana akan dijualnya tersebut sepi peminat.
Sebagai seorang rekan saya telah berusaha mengatakan agar barang yang telah dibelinya tersebut lebih baik dinikmati terlebih dahulu sambil menunggu calon pembeli, namun mungkin karena rasa muak dan ego lebih mendominasi pikirannya maka barang yang telah dibelinya tersebut seolah diacuhkan dan hanya dibungkus dengan terpal didalam garasi. Dalam hal ini terang saja saya merasa iba dengan apa yang dialaminya, karena memang secara tidak langsung, lamban namun pasti hal tersebut akan menyakiti jiwa, hati dan pikirannya sendiri hingga akan menjadikan dirinya sebagai makhluk yang sombong, pemarah dan takabur.
Pada dasarnya semua yang menjadikan kita bahagia ataupun sengsara terletak pada mindset kita masing-masing, mindset sendiri akan mempengaruhi tingkat kejiwaan dan emosional yang sangat mendalam. Dengan mengatur otak kita agar bisa memberi impuls dan influence yang positif pada diri kita maka kitapun akan merasa bahagia dan tenang, demikian pula sebaliknya.
Syukur juga merupakan salah satu strategi dalam memberikan impuls positif bagi diri kita. Dengan bersyukur ketenangan, kedamaian, kesabaran dan keikhlasan dalam jiwa senantiasa akan terpupuk dengan baik.
Jadi pada intinya menurut saya, definisi suatu musibah bukan termasuk apa yang telah dialami dalam cerita diatas, karena justru apa yang telah dialaminya itu adalah suatu kenikmatan tersendiri dariNya, tinggal bagaimana kita mengatur mindset kita agar senantiasa kita bisa bahagia. Bagaimana menurut anda???

Selasa, 11 Mei 2010

Belajar Mengekang Nafsu

Sabtu malam kemarin saat aku diminta sang bunda tercinta tuk mengantarkannya belanja bulanan di salah satu pusat perbelanjaan (Mall) di kota Bahari, mataku tiba-tiba terbelalak melihat berbagai jenis pakaian yang menurut seleraku bisa dikatakan 'cool....' , namun demikian beragam merk pakaian yang telah menggugah nafsuku untuk membelinya, aku taksir berharga antara Rp. 250.000 - Rp. 500.000. Dan memang benar, ternyata taksiranku tidak meleset, beragam jenis pakaian yang tengah dipajang itu akhirnya sedikit membuatku ragu untuk membelinya.
Cukup lama aku memutar-mutar pikiranku untuk mengambil suatu keputusan, dilematis memang rasanya, disatu sisi keinginan seolah tak terbendung untuk memiiliki satu diantaranya, namun disisi lain harga yang menempel pada merk pakaian tersebut sedikit membuatku ragu, apalagi baru sebulan aku telah membeli salah satu merk pakaian sejenis. Akhirnya saat aku mempertimbangkan antara kebutuhan dan keinginan, akupun mengurungkan niatku untuk membeli salah satu diantara beragam jenis pakaian yang telah dipampang tersebut, akupun menyadari, aku tidak ingin dan tidak mungkin untuk menjadi seorang shopaholic yang dengan mudahnya mengeluarkan uang tanpa fikir panjang hanya sekedar untuk memuaskan nafsu belaka.Sejatinya memang setiap manusia memiliki nafsu untuk memiliki dan menguasai, namun demikian manusia juga diberi panca indera, akal dan hati untuk senantiasa mengekang setiap nafsu yang dimilikinya sebagai pembeda dengan makhluk lain ciptaanNya. Layaknya seorang bayi yang masih diberi ranjang kayu saat sedang tidur, ranjang bayi yang diberikan oleh orang tuanya digunakan untuk menjaga bayi tersebut agar bisa aman dan tidak jatuh saat menggulingkan badannya ke kanan ataupun ke kiri. Namun apakah bayi tersebut merasa senang??? tentu tidak, karena ruang gerak bayi tersebut merasa dibatasi dan tidak bebas. Bayi yang masih kecilpun telah dianugerahi nafsu untuk berbuat bebas tanpa ada pengekangan dari siapapun. Jika sebagai orang tua tidak membimbingnya dengan baik atau tidak memberikan pengekangan dengan memberi ranjang kayu, maka hal buruk akan terjadi dengan bayi tersebut, misalnya : terjatuh dan cacat. Bayi tersebut baru menyadari saat sudah menginjak usia remaja ataupun dewasa, bahwa pemberian ranjang kayu tersebut adalah untuk kebaikannya sendiri.
Sama halnya saat telah dewasa, pengekangan nafsu justru hadir karena kepekaan kita dalam menangkap sinyal-sinyal kebaikan. Saat memilih antara kebutuhan dan keinginan, sudah semestinya kita memilih kebutuhan, toh juga sudah seharusnya kita memikirkan masa depan kita didunia maupun diakhirat. Akan lebih baik jika menyisihkan sebagian faktor keinginan tersebut untuk investasi kita didunia maupun diakhirat, karena keinginan bukan lah suatu hal yang pokok namun kebutuhan adalah sesuatu yang bersifat urgent bahkan emergency. Dan akhirnya "Selamat Mengekang dan Mengendalikan Nafsu".

Senin, 03 Mei 2010

Siapa Bilang Ber-entrepreneur Butuh Duit???

"Dalam ber-entrepreneur/berwirusaha pastilah membutuhkan suatu modal, namun modal tidak berarti hanya sebuah materi/uang", begitulah kira-kira inti dari suatu problematika yang aku dan temanku perbincangkan saat temanku share karena berkeinginan untuk berwirausaha. Tepatnya hari senin kemarin salah satu temanku saat duduk di bangku dengan seragam putih abu-abu dulu, tak sengaja bertemu di warung kopi langgananku, setelah lama berbasa-basi diapun memulai suatu tema obrolan, yakni ingin memulai suatu usaha, namun dia juga bergeming bahwa impossible jika memulai suatu usaha tanpa modal dan modal itu adalah berupa 'finansial'.
Memang tidak salah jika untuk memulai suatu usaha dibutuhkan suatu modal, namun aku tidak sependapat jika modal hanyalah berupa 'uang', begitulah caraku dalam menangkis asumsinya. Bagiku uang bukanlah suatu hal yang pokok dalam memulai suatu usaha, modal pokok/terpenting dalam memulai suatu usaha is our self. Akupun mulai menjelaskan mengenai pendapatku tentang "is our self" yang diantaranya adalah : kejujuran, talenta, link dan ketekunan.
Kejujuran merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh seseorang dalam memulai suatu usaha karena dengan memiliki modal kejujuran kita akan mudah untuk dipercaya oleh orang lain, tanpa kejujuran kita tidak akan bisa memulai ataupun menjalankan suatu jenis usaha apapun walaupun kita tekun, memiliki talenta dan punya banyak link .
Link tak kalah pentingnya dalam memulai atau menjalankan suatu usaha, dengan punya banyak link, peluangpun akan datang dengan sendirinya tanpa repot-repot mencarinya. Demikian pula dengan talenta, dalam hal ini seseorang haruslah memiliki talenta dalam memahami suatu usaha yang ingin dimulai, memiliki talenta dalam mencari peluang ataupun memiliki talenta dalam bernegoisasi.
Modal terakhir bagiku dalam memulai suatu usaha adalah ketekunan, sesuatu apapun jika dilakukan dengan penuh ketekunan dan kesabaran, insya Allah akan mendatangkan suatu result yang tidak mengecewakan. Ke empat modal tersebut telah aku praktekkan sendiri dalam ber-entrepreneur tanpa butuh uang banyak, yaitu saat menjadi makelar kendaraan roda empat, karena aku cukup mempertemukan antara penjual dan calon pembeli, dan Alhamdulillah hasilnyapun cukup memuaskan, walaupun memang telah lebih dari 3 kali mengalami suatu kegagalan. Bagiku kegagalan adalah bukan akhir dari segalanya, " Jika ingin sukses, belajarlah untuk gagal berulang kali" begitulah kira-kira sepenggal kalimat yang dilontarkan oleh salah satu tokoh entrepreneur Indonesia yang memiliki persahaan Kem Chick dan Kem Farm.
Seperti itulah kira-kira aku menjelaskan tentang modal dalam memulai suatu usaha kepada temanku, akupun tak peduli apakah dia sependapat denganku atau tidak, karena tiap orang memiliki argumen dan trustment masing-masing mengenai modal dalam memulai suatu jenis usaha. Akhirnya obrolan kamipun berakhir saat segelas kopi dan sebatang rokok yang telah aku nikmati mulai habis dan akupun bergegas meninggalkan warung kopi tersebut untuk menungu next opportunities.

Minggu, 25 April 2010

Tuhanpun punya cara sendiri untuk melimpahkan kasih sayangNya

Saat berada di waiting room pada sebuah bengkel guna mengecek kondisi mobil milik salah satu konsumenku, tiba-tiba seorang pria yang aku taksir berusia 50 tahunan yang duduk disebelahku berbasa-basi untuk sekedar menyapa dan menanyakan identitasku yang pada akhirnya kitapun saling memperkenalkan diri. Dari proses obrolan ringan yang dimulainya tersebut, alur ceritapun mengalir dengan sendirinya dan beliaupun memilih bercerita tentang masa lalu nya yang bisa dikatakan hitam dan kelam.
Beliau bercerita tentang masa lalu yang telah dilalui dan disesalinya itu dengan semangat membara seolah tak memandang lawan bicaranya yang bisa dikatakan miskin pengalaman. Berbagai perlakuan keji pernah dilakukannya hingga di usia 40 tahun, dari mulai minum minuman beralkohol, berzina dan lain sebagainya. Namun seiring dengan kekejian yang dilakukannya tersebut, istrinya yang notabene seorang wanita shalehah tidak pernah lelah dan bosan untuk selalu memperingati dan mendo'akan suaminya yang tengah lalai dengan urgensi hidupnya itu walaupun hanya sebuah makian, cercaan dan bahkan perlakuan kasarlah yang menjadi balasannya.
Namun demikian semangat seorang istri tak pernah padam tak seperti lilin yang diterpa badai topan, dengan penuh ketabahan dan kesabaran, mulut dan qalbunya tak pernah luput dengan berucap kalimat do'a sembari berharap agar suaminya tersebut mendapatkan hidayah agar bisa kembali kejalan yang diridhoiNya, tindakannyapun mencontohkan dan seolah mengajak agar suaminya tersebut bisa memperhatikan untuk selanjutnya menghargai serta mau berusaha agar menjauhi perbuatan yang disukai syaitan.
Akhirnya do'a seorang istripun dikabulkan olehNya, hingga suatu waktu kedua telinga beliaupun seringkali mendengarkan suara adzan walaupun sebenarnya tidak ada seorangpun yang tengah mengumandangkan panggilan sholat. Hatinyapun mulai tergerak untuk menerima hidayah dariNya dan perlahan diapun akhirnya mulai bertaubat hingga 3 bulan kemudian beliaupun langsung menyempurnakan taubat nashuhanya dengan mendaftarkan diri bersama sang istri untuk datang ke rumah Allah SWT.
Begitulah memang kekuatan do'a seorang istri terhadap suami, tak ada yang bisa mencegah ketika do'a tersebut dikabulkanNya, tak ada yang bisa menghalau saat kesungguhan disaksikan olehNya, tak ada yang bisa menghalangi saat cobaan dilalui dengan kesabaran yang sempurna diberikan olehNya. Akhirnya dengan kesungguhan, ketabahan dan kesabaran, kenikmatan dan kedamaianlah yang diperoleh, walau terkadang Allah punya cara sendiri untuk memberi peringatan, perhatian, ujian dan kasih sanyang terhadap makhlukNya.