Minggu, 25 April 2010

Tuhanpun punya cara sendiri untuk melimpahkan kasih sayangNya

Saat berada di waiting room pada sebuah bengkel guna mengecek kondisi mobil milik salah satu konsumenku, tiba-tiba seorang pria yang aku taksir berusia 50 tahunan yang duduk disebelahku berbasa-basi untuk sekedar menyapa dan menanyakan identitasku yang pada akhirnya kitapun saling memperkenalkan diri. Dari proses obrolan ringan yang dimulainya tersebut, alur ceritapun mengalir dengan sendirinya dan beliaupun memilih bercerita tentang masa lalu nya yang bisa dikatakan hitam dan kelam.
Beliau bercerita tentang masa lalu yang telah dilalui dan disesalinya itu dengan semangat membara seolah tak memandang lawan bicaranya yang bisa dikatakan miskin pengalaman. Berbagai perlakuan keji pernah dilakukannya hingga di usia 40 tahun, dari mulai minum minuman beralkohol, berzina dan lain sebagainya. Namun seiring dengan kekejian yang dilakukannya tersebut, istrinya yang notabene seorang wanita shalehah tidak pernah lelah dan bosan untuk selalu memperingati dan mendo'akan suaminya yang tengah lalai dengan urgensi hidupnya itu walaupun hanya sebuah makian, cercaan dan bahkan perlakuan kasarlah yang menjadi balasannya.
Namun demikian semangat seorang istri tak pernah padam tak seperti lilin yang diterpa badai topan, dengan penuh ketabahan dan kesabaran, mulut dan qalbunya tak pernah luput dengan berucap kalimat do'a sembari berharap agar suaminya tersebut mendapatkan hidayah agar bisa kembali kejalan yang diridhoiNya, tindakannyapun mencontohkan dan seolah mengajak agar suaminya tersebut bisa memperhatikan untuk selanjutnya menghargai serta mau berusaha agar menjauhi perbuatan yang disukai syaitan.
Akhirnya do'a seorang istripun dikabulkan olehNya, hingga suatu waktu kedua telinga beliaupun seringkali mendengarkan suara adzan walaupun sebenarnya tidak ada seorangpun yang tengah mengumandangkan panggilan sholat. Hatinyapun mulai tergerak untuk menerima hidayah dariNya dan perlahan diapun akhirnya mulai bertaubat hingga 3 bulan kemudian beliaupun langsung menyempurnakan taubat nashuhanya dengan mendaftarkan diri bersama sang istri untuk datang ke rumah Allah SWT.
Begitulah memang kekuatan do'a seorang istri terhadap suami, tak ada yang bisa mencegah ketika do'a tersebut dikabulkanNya, tak ada yang bisa menghalau saat kesungguhan disaksikan olehNya, tak ada yang bisa menghalangi saat cobaan dilalui dengan kesabaran yang sempurna diberikan olehNya. Akhirnya dengan kesungguhan, ketabahan dan kesabaran, kenikmatan dan kedamaianlah yang diperoleh, walau terkadang Allah punya cara sendiri untuk memberi peringatan, perhatian, ujian dan kasih sanyang terhadap makhlukNya.

Sabtu, 17 April 2010

Semoga Bukan Sebuah Panggung Sandiwara

Keadaan tanah pertiwi yang terkesan terus memanas dan jauh dari salah satu slogan group band asal gang Potlot yaitu Slank yang memiliki slogan PLUR (Peace, Love, Unity, Respect) terkesan identik dengan beragam tipu daya demi kepuasan beberapa orang yang memiliki tingkat arogansi yang tinggi hingga stadium 4. Kenapa tidak, jika kita cermat untuk mengamati keadaan negara akhir-akhir ini, banyak hal atau peristiwa penting yang tengah di rencanakan sedimikian rupa untuk sedikit-sedikit dilakukan suatu tindakan pemutihan dengan melakukan pengalihan public attention melalui beragam media.
Mulai dari kasus century yang tak kunjung menemukan benang merahnya, saat dimulainya sidang untuk mengungkap kasus tersebut dengan waktu yang seolah telah direncanakan sedemikian rupa terjadi penembakan seseorang yang diduga/mungkin dijadikan sebagai tersangka teroris, yakni "Alm. Dulmatin", demikian pula dengan kasus Markus (Makelar Kasus) yang tengah berada dipuncaknya, saat yang bersamaan pula terjadi bentrok antara "sang jagoan" SATPOL PP dengan warga tanjung priok yang konon mempertahankan makam "Mbah Priok".
Disini saya mengamati seolah ada unsur kesengajaan oleh sang "dalang" untuk melakukan suatu pengalihan perhatian publik, mediapun terkesan dengan mudahnya dapat dibeli demi informasi yang sebenarnya tidak begitu penting bahkan beberapa wakil rakyat hingga sang Presiden pun dengan semangat 45 langsung melebur jadi satu dengan intervensi yang terkesan berlebihan untuk menangani kasus yang sebenarnya dapat diselesaikan oleh seseorang/beberapa orang ditingkat DPRD tingkat II/I.
Dengan melakukan beragam pertimbangan dan skala prioritas, sudah seharusnya sang wakil rakyat ataupun sang Presiden sekalipun untuk lebih mencurahkan perhatiannya ke kasus-kasus yang menurut saya jauh lebih penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak, seperti kasus Century dan Markus, bukan malah lebih mencurahkan perhatiannya ke kasus-kasus yang sebenarnya bertaraf "sepele" bagi mereka.
Khusus dalam kekerasan dan tindakan berlebihan yang telah dilakukan oleh SATPOL PP dalam usaha penertiban makam "Mbah Priok" hingga terjadi bentrok fisik dan menimbulkan korban jiwa, menurut saya itu adalah tindakan bodoh yang telah dilakukan kesekian kali, sudah seharusnya pimpinan eksekusi itu melakukan suatu tindakan yang lebih manusiawi, jadikan kejadian-kejadian terdahulu sebagai pengalaman yang berharga, namun demikian jika memang SATPOL PP masih juga bandel, sudah seharusnya sang wakil rakyat untuk sekali-kali menjewer telinga SATPOL PP, hingga merekapun jera. Tapi apakah penertiban yang berujung kericuhan tersebut merupakan salah satu rencana bagi "sang dalang???".
Dengan menilik kembali syair lagu milik grup band legendaris Gong 2000, yakni "Dunia Panggung Sandiwara" seolah saya merasakan semua yang terjadi dinegara ini hanyalah sebuah sandiwara belaka yang telah direncanakan sedemikian rupa oleh "sang dalang", walaupun dalam hati kecil ini berbisik dan mengatakan " Semoga Tidak......".

Minggu, 11 April 2010

Memanasnya Suasana Negara Yang Tak Kunjung Usai

Salah satu hits milik sang maestro Iwan Fals dengan fansnya yang mengatasnamakan OI (orang Indonesia) yang berjudul "Tikus-Tikus Kantor" kembali tenar seiring dengan beberapa kasus yang terjadi di jagat saentero ini. Kenapa tidak, lagu tersebut seolah mewakili beberapa "aktor" kriminal yang telah dengan santai dan sikap innocentnya melakukan kedzaliman terhadap seluruh masyarakat Indonesia. Dengan ulah yang sengaja dilakukan hanya oleh beberapa orang atau kelompok itu membuat suasana negara tercinta ini menjadi panas, masyarakatpun menjadi korban dari keserakahan dan kerakusan mereka, sebut saja mulai dari kasus Century yang tak berujung, Markus (makelar kasus) hingga kasus sang "bintang baru" yang benama Gayus Tambunan.
Seiring dengan kasus yang tengah memanas di Nusantara ini saya secara pribadi angkat topi dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap seseorang ataupun kelompok yang telah berani mengungkap kebejadan yang dilakukan hingga merugikan banyak pihak. Namun saya sendiri sering dibuat bingung dengan beberapa kasus seperti KKN yang melanda tanah pertiwi ini, memang tidak sedikit kasus yang telah terungkap dan diketahui siapa dalang yang mengatur semuanya, namun tak jarang pula kasus tersebut dapat diselesaikan secara hukum dengan segala pertimbangan yang seadil-adilnya untuk memberikan konklusi bahwa yang salah dinyatakan salah dan yang benar dikatakan benar dengan prosedur yang sesungguhnya hingga semuanya dapat terselesaikan dengan baik. Apakah semuanya itu hanya sebuah rekayasa politik?? Pengalihan perhatian (kasus dulmatin)?? atau memang supremasi hukum di Indonesia ini hanyalah berlaku untuk orang yang tidak mampu secara finansial??? atau itu memang sulit untuk dipecahkan hingga mentok pada seorang Diktator dengan tawanya yang kejam dan memiliki kekuasaan yang absolut?? naudzubillah, kiranya hanya Allah lah yang tau itu semua.
Bangsa ini sudah cukup muak dengan segala ulah beberapa orang yang merugikan banyak pihak, rakyatpun sudah mulai bosan dengan semua kesemrawutan yang justru berawal dari wakil rakyat yang mereka pilih sendiri, alam pun kiranya telah merasa jenuh dengan stagnasi yang terjadi pada iklim politik yang kerap memanas hingga menyulut emosi masyarakat yang sebenarnya cinta damai. Namun semoga saja Allah SWT tidak murka terhadap apa yang telah dilakukan oleh insanNya yang berbuat onar dan ulah hingga insan yang lain menjadi korban dari kemurkaanNya itu.
Terkadang sayapun berfikir mau dibawa kemana bangsa ini kalau rata-rata orang (kaum mayoritas) yang menduduki jabatan penting guna mengatur administrasi negara, keamanan negara, kesejahteraan rakyat serta kestabilan sosial-politik ini dengan mudahnya mencaplok sesuatu yang sebenarnya bukan haknya, melahap rakus demi perutnya yang senantiasa merasa lapar, menendang lawan dan bahkan teman yang tidak mau menuruti ambisi gilanya itu serta berpura-pura apa yang telah dilakukannya itu demi kepentingan rakyat dan negara.
Dimana sebenarnya hati nurani mereka?? apakah Engkau telah mengunci hati mereka hingga mereka tidak memiliki kepekaan untuk senantiasa instropeksi diri??? hingga mereka acuh terhadap keadaan negara??? hingga mereka apatis dengan orang yang masih sering mengganjal perutnya dengan sebuah batu tuk menahan rasa laparnya??? hingga kemunafikkan telah mendarah daging didalam jiwanya??? ya Allah ingatkanlah mereka dengan caraMu sendiri, ingatkan kami pula agar senantiasa menjaga tanah pertiwi ini dengan damai dan sentosa.

Kamis, 08 April 2010

Tercapainya Obsesi Yang Membuat Orang Menyejarah

Rabu siang kemarin saat aku tengah serius merevisi proposal tesisku pasca seminar, tiba-tiba suara bel dari depan pintu kamar kosku berbunyi, namun karena memang aku tengah serius dan asyik dengan pekerjaanku akhirnya suara bel itupun tidak aku indahkan. Suara belpun berbunyi terus menerus hingga tiga kali diiringi dengan rasa cuek ku yang mungkin terlalu berlebihan (karena aku pikir ada penghuni kos lain yang tengah menikmati acara televisi), akhirnya konsentrasikupun mulai membuyar dikarenakan suara bel yang berbunyi berulang-ulang hingga beberapa kali. Dengan perasaan sedikit emosi akupun beranjak dari depan notebookku untuk membuka pintu depan yang entah siapa orangnya hingga membuatku sedikit naik darah.
Saat aku membuka pintu depan, disana terdapat sesosok orang dengan membawa surat khusus yang menanyakan nama Ginanjar Wiro Sasmito yang ternyata aku sendiri, ternyata sesosok orang tersebut adalah tukang pos yang mengirimkan sejenis paket khusus untukku. Sesaat setelah aku menandatangani surat terima dari tukang pos tersebut, akupun bergegas untuk masuk kamar dan membuka paket khusus tersebut yang ternyata berisi sebuah buku dan secarik kertas berisikan semacam surat.
Emosikupun langsung meredam dan rasa syukur dengan berucap Hamdalah reflek keluar dari mulutku, kenapa tidak, ternyata buku yang terselip dalam amplop besar tersebut adalah buku baru karangan salah seorang sepupuku yang memang sangat terobsesi untuk menjadi penulis buku. Akupun menyadari untuk bisa menjadi penulis buku seperti sepupuku tersebut bukanlah perkara gampang, butuh proses yang panjang dan keuletan yang konsisten. Berawal dari hobi membaca dan akhirnya menjadi seorang kutu buku, diapun kerap mengisi artikel diberbagai media cetak yang akhirnya berkat keuletannya diapun berhasil berkarya lewat sebuah buku.Buku dengan judul "17+ seks menyimpang" tersebut kini telah beredar dipasaran, buku yang berisikan tentang perilaku seks menyimpang yang ditinjau dan berisikan solusi berdasarkan Al-qur'an dan Psikologi merupakan buku pertama yang terbit yang ditulis oleh sepupuku itu. Senang rasanya bisa menikmati karya milik saudaraku itu. Namun disamping rasa bangga yang terselip di dadaku itu juga terdapat setitik rasa iri yang mendalam atas kesuksesan sepupuku tersebut hingga membuahkan sebuah karya tulis berupa buku.
Rasa iri tersebutpun muncul dengan sendirinya dikarenakan salah satu obsesi kita memang sama, yakni menjadi penulis buku. Namun hingga kinipun aku sama sekali belum melangkah untuk mencapai obsesi yang selama ini terpendam. Padahal hanya dengan menulislah kita bisa tetap mengabadi dan menyejarah. Semoga buku pertama karya sepupuku tersebut dapat menyulut api semangat yang memang kini masih terpendam di dadaku untuk sesegera mungkin membulatkan tekad dengan perlahan melangkah guna menggapai obsesi yang masih terpendam.
Di akhir tulisan surat yang ditulis oleh sepupuku itu, diapun berpesan agar tetap konsekuen dalam membuat tulisan, minimal di sebuah diary online, karena " Scripta manent verba volant" (Tulisan akan abadi, ucapan akan hilang).
Sukses selalu untuk saudaraku dan teruslah berkarya.........

Senin, 05 April 2010

Alasan klise tuk mengekang jari-jemari berdansa ria

Sudah lebih dari 10 hari lamanya acara ritual untuk tetap meng-update postingan blog pribadi ini tidak terpenuhi, alasan klise yaitu "sibuk" seolah menjadi pembenaran diri untuk mengabaikan aktivitas penuh makna itu. Namun demikian, rasa kangen dalam diri seakan tak terpendam untuk senantiasa membiarkan jari-jemariku berdansa ria diatas keyboard sembari meg-update tulisan yang mungkin terkesan garing ini. Berbagai kegiatan memang tengah menderaku seakan memaksaku untuk sedikit melupakan aktivitas di dunia maya. Padahal untuk tetap meng-update postingan dalam blog, sebenarnya tidak membutuhkan waktu lama hanya sekitar 10 - 30 menit, namun aku tetaplah aku, beberapa alasanpun telah aku persiapkan untuk menangkis beragam pertanyaan mengenai update postingan tersebut, mulai dari sibuk, ga sempet, lupa dan sebagainya, toh padahal aku sendiri sebenarnya yang merugi.
Langsung saja dan tak perlu banyak basa basi, dalam postingan kali ini aku ingin sedikit mengemukakan beberapa kegiatan yang telah aku lakukan hingga aktivitas di dunia maya pun sedikit terganggu :
1. Makelar mobil bekas
Syukur Alhamdulillah, sudah sekitar 1 bulan aku menggeluti dan menekuni bidang penawaran jasa ini, pada awalnya aku yang tidak tahu menahu mengenai teknik jual beli mobil diajak oleh salah satu temanku untuk mencari salah satu jenis mobil yang telah di order oleh seorang pelanggannya. Bagi aku itu adalah awal yang tidak terlalu baik untukku, karena aku tidak bisa memenuhi permintaan temanku itu dan bahkan aku telah kehilangan tidak sedikit biaya akomodasi yang telah aku keluarkan. Namun syukur Alhamdulillah setelah 4 kali mengalami kegagalan dan terus berusaha untuk belajar, usaha itupun tidak berakhir dengan sia-sia, aku telah memenuhi satu permintaan yang telah di order oleh pelanggan temanku itu.
2. Mempersiapkan seminar proposal tesis
Syukur Alhamdulillah semoga selalu terucap di lidah dan qalbu-ku ini, betapa tidak, telah banyak kemudahan yang telah kuperoleh dariNya yang salah satunya adalah lolos seminar proposal tesis. Sepertiga perjalanan untuk menyelesaikan studi telah kulalui, sekarang tinggal mempersiapkan penelitian, menyusun laporan, ujian pra tesis dan ujian tesis. Semoga semuanya bisa berjalan dengan lancar, amiin......
3. Mengontrol beberapa jenis usaha yang tengah saya geluti
Pengontrolan atau pengecekkan terhadap barbagai jenis usaha adalah menu wajib yang harus dimiliki oleh setiap orang dengan jiwa entrepreneur yang tinggi. Dan kali ini aku telah melakukan, diantaranya : melakukan perpanjang kontrak terhadap ruko yang telah aku sewa untuk rental komputer dan konter hp, mengontrol mobil niagaku, survey ke lokasi penanaman bawang merah dengan sistem profit sharing yang Alhamdulillah luas tanahnya telah bertambah menjadi 1/2 bau dan mengontrol hewan ternakku yang telah aku titipkan untuk di pelihara dengan sistem mudharabah pula.
4. Melalap habis nutrisi untuk otak
Membaca bagiku adalah salah satu nutrisi baik untuk otak, dan Alhamdulillah dalam kurun waktu sekitar 20 hari aku telah rakus melahap isi buku baruku, yang telah aku beli dari bazaar buku di kota Atlas, diantaranya : "Bocah Kecil Di Negeri James Bond" karya Imran Ahmad, "Saya Tak Ingin Kaya Tapi Saya Harus Kaya" karya AA Gym, " Raksasa dan 1000 Ekor Semut" karya Salman Rusydie Anwar serta " Orang Miskin Dilarang Sekolah" karya Wiwid Prasetyo.
Begitulah kira-kira rentetan alasan klise yang telah menjadikanku telat dalam meng-update postingan dalam diary online-ku ini, semoga tidak ada lagi alasan klise lain yang akhirnya telah merugikan diriku sendiri karena telah membiarkan jari jemari ini merasa kaku dan terkekang sebab tidak memberikan kebebasan untuk berdansa bebas diatas tombol-tombol keyboard.