Minggu, 30 Januari 2011

Enakan Jadi Koruptor Dibanding Maling Ayam

"Saya lebih percaya sama Gayus dibandingkan dengan para penegak hukum, buktinya Gayus ketika keluar negeri toh dia juga balik lagi ke tanah air...." Begitulah kira-kira gurauan dari rekan-rekan kerjaku di lapangan. Negara memang telah dibuat kacau, berita di media telah dibuat ramai, Presiden bahkan mengagendakan untuk membicarakannya, hampir setiap orang membicarakannya, beberapa orangpun ada yang mengutuknya, 'penegak hukum' telah diuji kapabilitasnya, siapa orangnya yang tak kenal dengan Gayus Tambunan, seorang koruptor yang dengan santainya tengah menjalani masa tahanan yang sungguh menyenangkan dan mengasikan, setidaknya dilihat dari kaca mata para maling jemuran dan ayam kampung.

Saat ini memang ketenaran Gayus melebihi ketenaran dari Anang-Syahrini ataupun Irfan Bachdim, nama dan kisah Gayuspun telah dijadikan sebuah lagu yang cukup easy listening, namun ketenaran mereka sangatlah bertolak belakang, Gayus telah tenar dengan aksinya yang bahkan seorang pengamen jalanan atau seorang berambut gimbal dengan menggunakan vespa bututpun telah mengutuknya, memaki-makinya, memberikan sumpah serapah atas apa yang telah dilakukannya. Apalagi kalau bukan ' mangan duit rakyat '(makan uang rakyat). Tak sedikit orang mengharapkan agar Gayus harus mengembalikan semua uang yang tidak berhak diambilnya ditambah >10 tahun masa tahanan namun tak jarang pula yang mengharapkan agar Gayus dihukum mati saja. Tetapi ternyata keputusan sidang berkata lain, Gayus hanya dikenai <10 masa tahanan ditambah dengan denda beberapa ratus juta saja, (Rp. 300 juta) apakah itu sebanding???? (I dont think so....).

Dari awal saya telah yakin bahwa kasus Gayus = kasus skandal Bank Century yang tak kunjung usai, namun ternyata keyakinan saya salah karena sidang telah ditetapkan untuk memberikan sanksi (ringan menurut hemat saya) kepada sang koruptor tersebut. Saat menjalani sidangnya, sang koruptor telah meminta kepada sang Presiden agar diangkat menjadi staff ahli Kepolisian dengan maksud mengungkap beberapa koruptor kelas kakap yang telah merampok uang rakyat, aneh memang.... Namun menurut analisa saya, seharusnya permintaan sang koruptor segera ditanggapi oleh sang Presiden dengan konsekuensi tertentu (misal jika berhasil Gayus diberi remisi/ pengurangan masa tahanan), toh itu juga merupakan salah satu visi misi Presiden (memberantas korupsi), jika akarnya dicabut otomatis batang, ranting dan daunnya juga tidak akan tumbuh. Tapi kenyataannya tak ada respon apapun dari siapapun (petinggi negara)..... Benar memang syair lagu yang mengisahkan Gayus.... 'Andai ku Gayus Tambunan, ku bisa pergi ke bali..... Enaknya jadi Gayus Tambunan....... sudah pemberian sanksinya ringan, sang koruptor kelas kakapnya pun tak terungkap, makin yakin saja saya kalau Gayus itu cuma pion nya saja. Anak gaul pun berkata "hufff.... negara-negara... Gayus-Gayus..... Capek deeeech...."

Minggu, 09 Januari 2011

Aku Senang Tuhan Telah Memberiku Kesulitan

Tidak setiap orang bisa menyadari akan hikmah dari setiap peristiwa walau saat mereka mengalami suatu problematika dalam hidup, namun lantunan Hamdallah semoga selalu terucap dari qalbu dan mulutku ini, mengapa tidak, aku yang baru saja berproses menyelesaikan penelitian untuk salah satu karya ilmiahku (tesis) telah menyadari benar akan kasih sayang Tuhan terhadap hambanya ini.

Setiap momentum yang telah aku lewati dan nikmati saat berproses menyelesaikan penelitian telah membuatku merasa lebih yakin akan perhatian Tuhan terhadapku, tiap kali aku dilanda kesulitan akupun berdo'a agar Tuhan memberiku kemudahan, kekuatan dan kesabaran, namun rupanya Tuhan tidak langsung memberiku kemudahan, kekuatan dan kesabaran, melainkan cobaan dan kesulitan yang lebih. Sempat sesekali akupun interupsi dalam hati, mengapa??? Rupanya akupun baru sadar kalau Tuhan memiliki maksud lain, Tuhan memberiku cobaan dan kesulitan lebih dengan maksud agar aku bisa menjadi lebih kuat dan sabar. Memang benar kata orang-orang bijak bahwa Tuhan tidak selalu memberikan apa yang kita minta, namun Tuhan selalu memberikan apa yang sebenarnya kita butuhkan, Subhanallah.

Akhirnya berkat kasih sayangNya yang berlimpah dan semangat juang yang menggebu aku dapat menyelesaikan penelitian untuk karya ilmiahku dan telah lolos dalam beberapa sidang ilmiah walau ada beberapa revisi yang harus aku perbaiki. Akupun berharap agar kelak aku lebih bisa memaknai akan setiap kesulitan yang menderaku hingga aku bisa menjadi seorang insan yang kuat dan sabar.