Seolah tak terasa ternyata tinggal hitungan hari lagi, bulan yang selama ini dinantikan dan didambakan oleh seluruh umat islam akan segera tiba, bulan yang penuh dengan rahmat, barakah dan ampunan, itulah Ramadhan, bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan Ramadhan merupakan salah satu proses penggemblengan umat muslim dalam memperbaiki hubungannya dengan sesama maupun dengan sang Khalik. Sudah wajib hukumnya sebagai umat muslim yang beriman dalam bulan Ramadhan itu menjalankan salah satu poin yang termaktub dalam rukun islam ke empat yaitu puasa.
Seorang muslim yang menjalankan puasa sudah seharusnya untuk mengerti esensi dari sebuah puasa yang tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus saja.
Dikatakan sebagai bulan penggemblengan disini menurut penulis dikarenakan setiap muslim dituntut untuk memperbaiki kualitas hidupnya agar dapat meraih kebahagiaan yang hakiki, setiap muslim pun dituntut agar bisa menjalankan spiritualitas yang sesungguhnya bukan rutinitas.
Tentu perlu adanya persiapan khusus untuk mendapatkan keberkahan dan fitrah dalam menyambut bulan yang lebih dispesialkan ini, diantaranya :
1. Persiapan fisik, Mensana Cor Pore Sano (dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat), begitulah kira-kira sebuah kalimat yang menggambarkan betapa pentingnya kesehatan. Dalam menjalankan puasa tentunya diperlukan fisik yang kuat, agar dapat menjalankan segala ibadah baik wajib maupun sunnah dengan sebaik mungkin. Dengan fisik yang kuat kualitas spiitualitas dalam ramadhan dapat selalu ditingkatkan. Dan bukan rahasia umum lagi bahwa menurut beberapa penelitian puasa itu sangat baik untuk kesehatan. (Banyak tips dan trik untuk menjaga kondisi fisik selama puasa silahkan browsing di Google).
2. Persiapan Mental, Banyak hal yang dapat dikategorikan dalam persiapan mental disini, seperti semangat untuk menjalankan ibadah dalam Ramadhan, Semangat untuk bisa melejitkan kualitas hidup ataupun semangat untuk belajar agar menjadi lebih baik guna mencapai kebahagiaan yang hakiki.
Namun untuk mendapatkan fitrah, terkadang sering kali salah persepsi, yaitu dengan menjalankan ibadah puasa dan meminta maaf saat lebaran. Menurut penulis sebenarnya untuk mencapai fitrah itu tergantung pada proses saat memulai ataupun menjalankan ibadah-ibadah dalam bulan Ramadhan. Jadi perlu ditekankan disini yaitu dalam meminta maaf, sebenarnya dilakukan pada saat akan menjalankan ibadah dalam bulan suci Ramadhan, ini dimaksudkan agar dalam menjalankan segala spiritualitasnya itu tidak merasa terbebani dengan segala urusan antar sesama, dan kita akan lebih fokus untuk selalu memperbaiki kualitas hubungan kita dengan Sang Khalik.
Semoga dalam Ramadhan tahun ini kita dapat mencapai fitrah dan bisa untuk dijadikan referensi untuk bulan-bulan setelahnya.
Seorang muslim yang menjalankan puasa sudah seharusnya untuk mengerti esensi dari sebuah puasa yang tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus saja.
Dikatakan sebagai bulan penggemblengan disini menurut penulis dikarenakan setiap muslim dituntut untuk memperbaiki kualitas hidupnya agar dapat meraih kebahagiaan yang hakiki, setiap muslim pun dituntut agar bisa menjalankan spiritualitas yang sesungguhnya bukan rutinitas.
Tentu perlu adanya persiapan khusus untuk mendapatkan keberkahan dan fitrah dalam menyambut bulan yang lebih dispesialkan ini, diantaranya :
1. Persiapan fisik, Mensana Cor Pore Sano (dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat), begitulah kira-kira sebuah kalimat yang menggambarkan betapa pentingnya kesehatan. Dalam menjalankan puasa tentunya diperlukan fisik yang kuat, agar dapat menjalankan segala ibadah baik wajib maupun sunnah dengan sebaik mungkin. Dengan fisik yang kuat kualitas spiitualitas dalam ramadhan dapat selalu ditingkatkan. Dan bukan rahasia umum lagi bahwa menurut beberapa penelitian puasa itu sangat baik untuk kesehatan. (Banyak tips dan trik untuk menjaga kondisi fisik selama puasa silahkan browsing di Google).
2. Persiapan Mental, Banyak hal yang dapat dikategorikan dalam persiapan mental disini, seperti semangat untuk menjalankan ibadah dalam Ramadhan, Semangat untuk bisa melejitkan kualitas hidup ataupun semangat untuk belajar agar menjadi lebih baik guna mencapai kebahagiaan yang hakiki.
Namun untuk mendapatkan fitrah, terkadang sering kali salah persepsi, yaitu dengan menjalankan ibadah puasa dan meminta maaf saat lebaran. Menurut penulis sebenarnya untuk mencapai fitrah itu tergantung pada proses saat memulai ataupun menjalankan ibadah-ibadah dalam bulan Ramadhan. Jadi perlu ditekankan disini yaitu dalam meminta maaf, sebenarnya dilakukan pada saat akan menjalankan ibadah dalam bulan suci Ramadhan, ini dimaksudkan agar dalam menjalankan segala spiritualitasnya itu tidak merasa terbebani dengan segala urusan antar sesama, dan kita akan lebih fokus untuk selalu memperbaiki kualitas hubungan kita dengan Sang Khalik.
Semoga dalam Ramadhan tahun ini kita dapat mencapai fitrah dan bisa untuk dijadikan referensi untuk bulan-bulan setelahnya.
semoga kita dapat menjalankan Ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kekhusu'an. dan juga bisa di barengi dengan ibadah-ibadah sunnah lainnya, agar di bulan puasa ini nilai ibadah kita lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya. Amiiin Ya robbal Alamin.
BalasHapusTerima kasih mas....:) semoga kita juga bisa fitrah/suci lagi layakya bayi yang baru lahir, amiin.
BalasHapusbulan ramadlan bulan ngliwet. Ngliwet segalane, jasade, ruhe, jiwane, nafsune, akale, atine, pokoke kabeh diliwet ben enak rasane......
BalasHapusBetul pak, Road to get Fitrah.
BalasHapussetuju mas..artikel yg bermanfaat
BalasHapusamien,,,bagus bgt artikel ini :)
BalasHapus@aan n Flower: Terima kasih.....Jazakumullah...
BalasHapussemoga kita dimasukkan dalam golongan orang yang beruntung... dan mendapatkan bonus spesial dari Allah di ramadhan ini
BalasHapusMas Ginanjar Wiro Sasmito, saya cuma mau bilang Selamat Menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini. Demikian juga dengan semua teman-teman yang hadir di sini, semoga bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah dan rahmat. Amin...
BalasHapus@asmaul chusna : Dan senantiasa kita diberi keberkahan dariNya, amiin...
BalasHapus@Bang Del: Terima kasih pak... Semoga amal ibadah kita dapat diterimaNya dan menjadi fitrah lagi layaknya bayi yang baru lahir saat Idul Fitri, amiin.
tapi yg paling menyedihkan adalah, mengapa kita selalu berbeda dalam menentukan hisab dan ru'yah bulan ramadhan
BalasHapusMemang tragis saat terjadi perbedaan dalam menentukan hisab dan ru'yah, namun demikian dengan pemanfaatn teknologi yang canggih serta mengacu pada pendapat para ilmuwan dari ilmu perbintangan dan para ulama, hendaknya itulah yang kita pilih dalam menentukan hisab dan ru'yah.
BalasHapusSalam Ramadhan~~ =)
BalasHapussalam Ramadhan..... semoga amal ibadah kita diterima Allah Azza wajala, amiin.....
BalasHapus