Rabu, 02 September 2009

TrendSetter Yang Sesungguhnya Dalam Berentrepreneur

Dalam menjalani hidup serta melakukan suatu pekerjaan atau hobi, tentunya setiap orang pasti mempunyai tokoh yang dijadikan trend setter-nya dalam menjalankan proses pekerjaan atau hobinya itu, tidak terkecuali dalam ber-entrepreneur. Pada masa-masa sekarang ini, kita yang terutama umat muslim dan yang memiliki pekerjaan/hobi dalam ber-entrepreneur tidak sedikit dari mereka yang lebih condong untuk mengidolakan/mendambakan tokoh panutan dari kalangan nasrani/yahudi dari pada mengidolakan tokoh-tokohnya yang sesama muslim.
Muhammad SAW merupakan tokoh yang seharusnya kita jadikan trendsetter/uswah dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam ber-entrepreneur. Salah satu aspek kehidupan Muhammad SAW yang kurang menjadi perhatian serius dan sering diabaikan para kalangan orientalis adalah kepemimpinan beliau dalam ber-enterpreneurship. Muhammad SAW lebih dikenal sebagai pemimpin umat, pemimpin bangsa atau pemimpin militer dibandingkan dengan pelaku dan pemimipin bisnis. Padahal periode Muhammad SAW dalam ber-entrepreneurship durasinya sekitar 25 tahun, sedangkan periode dalam menjalani masa kerasulan durasinya sekitar 23 tahun. Ini jelas dapat disimpulkan bahwa masa berbisnis beliau lebih lama dari pada masa kerasulan beliau.
Karir bisnis beliau dimulai ketika beliau ikut dagang pamannya ke Syiria pada usia 12 tahun. Karena desakan perekonomian dari pamannya dan dengan modal pengetahuan kerja magang (internship) pada pamannya, akhirnya di usia 17 tahun beliau sudah memulai usahanya sendiri.
Beliau memulainya dengan membeli barang dari satu pasar kemudian menjualnya kepada orang lain, sampai kemudian beliau menerima modal dari para investor, para janda kaya serta anak-anak yatim yang tidak sanggup menjalankan sendiri dana mereka dengan sistem bagi hasil (Mudharabah).
Karena sifat-sifat mulia yang dimilikinya hingga para pemilik modal di Makkah memberi gelar orang yang terpercaya (al-amin) kepada beliau akhirnya makin terbukalah peluang bisnis Muhammad SAW baik dengan sistem upah (fee based) maupun dengan sistem bagi hasil (profit sharing). Salah seorang pemilik modal yang menawarkan sistem Mudharabah adalah Khadijah, dalam hal ini Khadijah bertindak sebagai pemodal (shahibul mal), sementara Muhammad SAW sebagai pengelola (mudharib). Adapun wilayah perdagangan Muhammad meliputi Yaman, Syiria, Busra, Iraq, Yordania, Bahrain dan Jorash (kota tua peninggalan Romawi). Dengan demikian Muhammad SAW muda sudah menjadi pedagang regional karena daerah perdagangannya meliputi hampir seluruh jazirah arab. Dalam hal ini Muhammad SAW sangat membantu dan menguntungkan perdagangan milik Khadijah, hingga beliau diangkat sebagai business manager-nya Khadijah.
Karena kepiawaian Muhammad SAW dalam melakukan perdagangan, akhirnya Khadijahpun tertarik pada Muhammad SAW dan ahirnya melamarnya dan tak lama kemudian beliaupun menikah. Ketika beliau menikah dengan Khadijah dan terus mengelola perdagangannya, maka status beliaupun naik menjadi business owner hingga di usia 30 beliau sudah menjadi investor.
Suatu riwayat menyebutkan bahwa berkat kepiawaian dari Muhammad SAW dalam menjalankan perdagangan akhirnya beliaupun menjadi kaya hingga saat menikah dengan Khadijah, mahar yang diberikan adalah 20 ekor unta dan 12 (uqiyah) ons emas.
Karir enterpreneurship beliaupun mulai ditinggalkan saat beliau diangkat menjadi Rosul di usia 40 tahun dan kekayaan yang menumpuk dan berlimpah ruah yang dimilikinyapun beliau gunakan untuk dakwah demi perjuangan agama Allah SWT saat itu.

4 komentar:

  1. yup dengan hadirnya tokoh panutan minimal kita punya suri teladan yang bisa memotivasi kita baik secara langsung atau tidak.sukses selalu sobat

    BalasHapus
  2. setuju,,kalo selama ini kita mengidolakan tokoh2 dunia musik misalnya slank,MJ,Raja,Peterpen ( ini hanya contoh ) kenapa kita ngga ngidolain Nabi Muhammad saw..

    BalasHapus
  3. nabi Muhammad SAW adalah Tokoh Yang HARUS di teladani , di contoh oleh kita semua !

    BalasHapus