Suatu hari sepupu saya yang masih berumur 19 tahun datang menemui saya untuk sekedar ngajak share mengenai beberapa masalah yang tengah dihadapinya. Dia seorang laki-laki dan masih kuliah semester 1 di salah satu PTS di kota Tegal. Diapun mulai berbasa-basi dan akhirnya langsung ke masalah inti, yakni bisnis yang tengah dijalankannya, yaitu bisnis MLM.
Dari cara dia berbicara dengan penuh spirit yang membara dan selalu mengunggulkan produk-produk dan jasa-jasa yang ditawarkan oleh MLM serta menjelaskan mengenai contoh-contoh orang yang telah sukses bergabung dengan MLM tersebut, sayapun yakin ada sesuatu yang kurang beres yang sedang dialami oleh sepupu saya tersebut. Walau bagaimanapun ada impact positif yang dapat saya amati setelah sepupu saya tersebut bergabung dengan MLM.
Bisnis MLM merupakan salah satu pilihan bisnis yang memiliki peluang yang cukup bagus, namun dari pengamatan saya bisnis ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi sepupu saya, kenapa tidak, sepupu saya yang seolah telah terdoktrin oleh salah satu perusahaan MLM itu beranggapan bahwa hanya bisnis MLM saja yang akan dapat memberi peluang cerah bagi masa depannya tersebut, dengan pendoktrinan tersebut terang saja dia akan selalu mengabaikan berbagai peluang yang ada disampingnya, segala sesuatu juga dia sampaikan berdasarkan konsep kontekstual dengan tidak membandingkan secara teknis terhadap kehidupan nyata. Disini dapat diambil suatu konklusi bahwa ruang gerak dan perkembangan bisnis seolah terbatasi.
Secara pribadi saya kurang interest dengan bisnis ini, karena pikiran simpel saya mengatakan akan lebih baik dan lebih terasa profit yang didapatkan ketika kita me-marketkan produk milik sendiri (misalkan dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan lain untuk menerima produk sendiri atau singkat katanya menjadi supplier salah satu perusahaan, mungkin....) dan sebagai seorang muslim saya juga kurang begitu sependapat (masih ragu) dengan bisnis MLM, karena dalam fiqh bisnis tersebut masih menuai berbagai kontroversi yang tak kunjung usai, mereka yang tidak sependapat dengan bisnis tersebut memiliki landasan hukum bahwa bisnis tersebut hanya menguntungkan salah satu pihak pada level atas dan hanya memeras keringat pihak yang masih berada di level bawah (cukup logis mengapa ada yang menganggapnya kharam....), demikian pula dengan mereka yang menghalalkan bisnis tersebut, pasti dasar hukumnya juga kuat.
Namun dari beragam hal tersebut diatas, bisnis MLM juga memberi imbas positif bagi pelakunya, pelaku bisnis MLM lebih memiliki mental yang kuat, jaringan/link juga dapat berkembang banyak dan yang jelas mereka semua juga lebih pintar dalam berpresentasi dan meyakinkan orang.
Akhirnya pada akhir diskusi kami, sayapun berpesan agar lebih mempertimbangkan dalam melakoni dan atau meneruskan bisnis tersebut, namun jika yakin dalam melakoni bisnis tersebut maka janganlah terlalu terpaku pada bisnis tersebut, sehingga peluang lain yang ada dapat dengan mudah untuk diraih.
Bisnis MLM merupakan salah satu pilihan bisnis yang memiliki peluang yang cukup bagus, namun dari pengamatan saya bisnis ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi sepupu saya, kenapa tidak, sepupu saya yang seolah telah terdoktrin oleh salah satu perusahaan MLM itu beranggapan bahwa hanya bisnis MLM saja yang akan dapat memberi peluang cerah bagi masa depannya tersebut, dengan pendoktrinan tersebut terang saja dia akan selalu mengabaikan berbagai peluang yang ada disampingnya, segala sesuatu juga dia sampaikan berdasarkan konsep kontekstual dengan tidak membandingkan secara teknis terhadap kehidupan nyata. Disini dapat diambil suatu konklusi bahwa ruang gerak dan perkembangan bisnis seolah terbatasi.
Secara pribadi saya kurang interest dengan bisnis ini, karena pikiran simpel saya mengatakan akan lebih baik dan lebih terasa profit yang didapatkan ketika kita me-marketkan produk milik sendiri (misalkan dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan lain untuk menerima produk sendiri atau singkat katanya menjadi supplier salah satu perusahaan, mungkin....) dan sebagai seorang muslim saya juga kurang begitu sependapat (masih ragu) dengan bisnis MLM, karena dalam fiqh bisnis tersebut masih menuai berbagai kontroversi yang tak kunjung usai, mereka yang tidak sependapat dengan bisnis tersebut memiliki landasan hukum bahwa bisnis tersebut hanya menguntungkan salah satu pihak pada level atas dan hanya memeras keringat pihak yang masih berada di level bawah (cukup logis mengapa ada yang menganggapnya kharam....), demikian pula dengan mereka yang menghalalkan bisnis tersebut, pasti dasar hukumnya juga kuat.
Namun dari beragam hal tersebut diatas, bisnis MLM juga memberi imbas positif bagi pelakunya, pelaku bisnis MLM lebih memiliki mental yang kuat, jaringan/link juga dapat berkembang banyak dan yang jelas mereka semua juga lebih pintar dalam berpresentasi dan meyakinkan orang.
Akhirnya pada akhir diskusi kami, sayapun berpesan agar lebih mempertimbangkan dalam melakoni dan atau meneruskan bisnis tersebut, namun jika yakin dalam melakoni bisnis tersebut maka janganlah terlalu terpaku pada bisnis tersebut, sehingga peluang lain yang ada dapat dengan mudah untuk diraih.
Pendapat tentang MLM hanya "menguntungkan orang diatas" (Upline) menurut saya didasari dari kekurang pahaman seseorang dalam mempelajari market plan perusahaan tersbut, jika kita mengetahui market plan perusahaan tersebut atau perusahaan dibidang apa saja, pasti kita tahu caranya agar kita dapat "Sukses".
BalasHapusJika kita selalu melihat sisi negatif dalam sebuah "Kesempatan berbuat", akan membuat kita tidak akan pernah untuk berani mengambil keputusan bukan???
Salam Sukses ya..
SIP!!!aku sependapat dengan anda mas anjar,..waktu baru pertama kali masuk kuliah saya juga hampir ikut bisnis MLM,..tp karna saya tipe orang yang lebih suka bekerja keras ya ndak tertarik walau dah ikut seminar 2kali diajak temen..tp ya tergantung orangnya sih..
BalasHapussalam,
BalasHapussaya pernah berkali-kali ikut bisnis MLM, tapi ternyata saya tidak berbakat dan tidak berketrampilan dalam hal ini. meskipun saya juga gemar buat marketing..
Namun dalam dunia hari ini terjadi berbagai penipuan dalam MLM, sebaiknya kita harus teliti memilih bisnis yang kita ceburi.
terima kasih infonya sob..semoga sejahtera selalu
MLM itu hukum nya haram mas..
BalasHapusSaya tidak sependapat dg mas abubakar,karena menghukumi haram segala sesuatu itu tidak segampang itu. Tidak semua binis MLM itu haram. Kriteria haram binis MLM sdh di bahas oleh MUI & team ekonom beberapa ormas besar islam lainnya. Dan MLM yang terbukti boleh dijalankan salah satunya adalah MELIA NATURE INDONESIA. Anda dapat pelajari di:http://www.meliadahsyat.co.cc
BalasHapusmw punya bisni multilevel yang menjamin masa depan?? jujur saya pribadi adalah angota MLM juga@!!! kini biaya kuliah saya di biayai multilevel yang saya geluti... penghasilan rata2 2jt/bulan bukan lah jumlah yang banyak namum menurut saya jumlah ini cukup membantu dalam mengisi kantong belanja saya.... so bagi yang traoma dengan bisnis MLM saya bersedia sharing dengan anda. senang berbagi!! anda boleh aja klik www.smartclubindonesia.com/junaidi
BalasHapusmisi misi gan mau share nih peluang bisnis tiket.
BalasHapuswww.kiostiket.com