Selasa, 19 April 2011

Membiasnya Semboyan Gemah Ripah Loh Jinawi

Ketenaran yang tengah melanda salah satu anggota kepolisian karena aksi lipsingnya yang terupload dalam situs YouTube, yaitu Briptu Norman, seolah memberikan celah kepada masyarakat untuk sedikit melupakan bahkan meng-absurdkan beberapa peristiwa yang sebenarnya jauh lebih penting untuk diperhatikan dibanding dengan terus mengagung-agungkan nama salah satu anggota kepolisian tersebut. Media yang terlalu melebih-lebihkan pemberitaan tentang artis dadakan tersebut telah membuat publik berlarut-larut dalam suasana ketenaran aksi seseorang yang bernama lengkap Norman Kamaru itu. Jika dicermati lebih jauh, tidak ada keuntugan apapun yang didapat oleh masyarakat dengan ketenarannya itu, aksi yang dilakukan tanpa unsur kesengajaan tersebut hanyalah menguntungkan pihak kepolisian itu sendiri untuk mengahsilkan sebuah "Pencitraan" serta menguntungkan beberapa media (dari sponsor) tanpa mempertimbangan efek berita bagi masyarakat.

Tanah air yang kita cintai ini sebenarnanya tengah mengalami kondisi kritis terkait dengan peristiwa yang selalu mementingkan perut pihak tertentu, diantaranya yakni rencana wakil rakyat (yang notabene selalu menyalurkan aspirasi dan membela rakyat) terkait dengan pembangunan gedung barunya, efek ACFTA pasar bebas yang jelas-jelas telah banyak merugikan rakyat kecil (masuknya barang-barang impor tanpa kendali dan kontrol dari pemerintah (terkecuali bahan pangan)) serta tertahannya saudara kita oleh perompak dari Somalia.

Jika di breakdown satu persatu, dimulai dari rencana Wakil rakyat mengenai pembangunan kantor barunya yang jelas menyedot banyak uang negara adalah rencana dengan mengedepankan nafsu belaka dan diiringi sikap apatisme mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan amanat kepada mereka demi kemakmuran dan kesejahteraan khalayak banyak, kemudian dengan pasar bebas ACFTA yang berdampak pada produk-produk impor sampai membanjiri setiap lini kehidupan hingga menyebabkan produk dalam negeri dihargai murah beredar dipasaran, petanipun menangis, pedagangpun menjerit dan masyarakatpun merasakan kesedihan yang tiada tara karena dampak pasar bebas tersebut. Lalu sikap pemerintah dalam rencana penanganan aksi perompak Somalia yang telah menyandera saudara kita, apakah akan bernegosiasi ataukah akan melakukan operasi militer. Dari sikap yang telah disampaikan mengenai pembajakan sebuah kapal MV Sinar Kudus dan penumpangnya menginterpretasikan bahwa Militer kita benar-benar dalam keadaan lemah dan bahkan bisa dikatakan tak berdaya, kenapa tidak, sebuah negara maritim yang notabene telah bergabung dibeberapa organisasi kenegaraan seperti ASEAN, PBB dan sebagainya terlintas untuk melakukan negoisasi dengan perompak, terkesan lucu memang, negara bernegoisasi dengan perompak, tidak menutup kemungkinan jika nantinya perampok bernegoisasi dengan Polisi, teroris dengan Densus 88 dan mungkin preman dengan militer. Ironis sekali melihat kredibilitas dari sebuah negara yang penuh dengan hal 'pencitraan'.

Disamping beberapa peristiwa tersebut, ada beberapa peristiwa menarik lainnya yang patut untuk terus kita awasi dan perhatikan bersama-sama, kasus century yang tak kunjung usai hingga berganti episode menjadi kasus sang milyuner dadakan yakni Melinda, aksi terorisme yang melakukan bom bunuh diri di sebuah masjid Mapolresta Cirebon dikarenakan menganggap Polisi adalah musuh dari tegaknya khilafiah atau aksi norak salah satu anggota DPR RI yang berasal dari partai yang notabene berazazkan islam dan tertangkap basah tengah menikmati video porno pada sidang paripurna.

Dengan adanya beberapa peristiwa yang tengah melanda nusantara kita ini, terkadang saya berfikir tentang sosok siapa lagi yang dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya?? sosok mana lagi yang tidak sekedar mementingkan isi perut pribadi masing-masing?? sosok mana lagi yang tak sekedar mengumbar janji dan berprinsip Talk Less Do More.??? Membosankan memang jika setiap saat kita mendapati berita atau informasi tentang beberapa aksi konyol yang dilakukan oeh beberapa oknum yang selalu mengedepankan syahwatnya dibandingkan dengan prestasi baik yang telah dilakukan untuk masyarakat maupun negara. Dari beberapa peristiwa tersebutlah yang membuat publik semakin kehilangan trustmentnya kepada pemerintah, negarapun seolah mulai kehilangan jati dirinya, semboyan gemah ripah loh jinawipun pelan namun pasti mulai membias dikarenakan aksi konyol yang telah dilakukan segelintir orang atau kelompok yang tak memegang amanah.