Selasa, 06 Oktober 2009

Mengaplikasikan Spirit Ber-Entrepreneur

Bergaul sekaligus menimba ilmu tentang cara berentrepreneur selama liburan dikampung halaman, seakan memberi kesan positif dan membekas dalam jiwa dan pikiran saya. Itulah memang yang sedang saya alami, seakan pikiran selalu tertuju untuk mengembangkan semangat entrepreneur yang saya miliki dan pada akhirnya dengan niat yang kuat saya memberanikan diri untuk mengembangkan sayap untuk ber-entrepreneur dalam hal pertanian.
Usaha yang saat ini saya jalankan adalah usaha penanaman bawang merah dengan sistem profit sharing atau bagi hasil, dalam hal ini penanam modal/saya sendiri mendapatkan keuntungan 9 bagian, sedangkan petaninya mendapatkan 1 bagian. Hal ini telah marak dilakukan oleh sebagian kecil warga Brebes (kampung halaman saya), karena dengan menggunakan sistem Mudharabah, penanam modal hanya sesekali mengecek dan mengontrol keberadaan Bawang merahnya disawah (apalagi status saya saat ini masih seorang mahasiswa jadi waktu untuk hal tersebut jelas sangat terbatas), penanam modal juga tidak perlu memberikan upah/makanan/rokok untuk petani. Namun dengan sistem Mudharabah tersebut petani lebih bersemangat dalam memelihara dan menjalani proses pertaniannya, sebab jika hasil panennya secara kualitas dan kuantitas bagus, maka petanipun akan mendapatkan hasil yang bagus saat menerima bagiannya.Walau demikian urusan persewaan lahan, pembelian bibit, pembelian pupuk atau obat, serta pengadaan alat-alat untuk menunjang sarana pertanian menjadi urusan/tanggung jawab penanam modal.
Namun karena modal yang saya miliki masih terbatas yaitu modal dari penghasilan mobil L300 yang saya miliki dan penjualan parfum dan kosmetik, maka untuk saat ini saya hanya mampu menjalani usaha tersebut hanya seluas 1/8 bau atau 875 meter yang hanya membutuhkan bibit +- 140Kg. Memang untuk ukuran sawah di tempat kelahiran saya itu adalah 'bau' yang selisih 1000 meter dengan ukuran 'hektar', 1 ha = 10.000 meter, sedangkan 1 bau = 7.000 meter.
Harapan saya dalam menjalani usaha ini, semoga usaha yang saya jalankan ini mendapat keberkahan dariNya hingga hasil panen yang didapatkan kelak +- 60 hari lagi mendapatkan hasil yang memuaskan secara kualitas dan kuantitas dan harga Bawang merah saat itu juga sedang bagus/mahal sehingga harga bawang merah saya nanti ditawar dengan harga yang mahal. Dan semoga dengan 875 meter atau 1/8 bau ini kelak bisa menjadi 7000 meter atau 1 bau atau mungkin berpuluh-puluh ribu meter, amiin.
Besar harapan juga untuk tetap memiliki semangat ber-entrepreneur, hingga saya memiliki beberapa jenis usaha lainnya namun tetap ber-istiqomah kepadaNya, amiin.....

6 komentar:

  1. ass..wr.wb/peace be on U all
    good posting i like its..ehm..blognya juga bagus loh...header n tata letaknya yg buat dhana kesengsem he..he..oh iya dhana dah follow Anda,sudikah kiranya Anda follow dhana???good luck for U n God bless U amien..thnxs alot...

    BalasHapus
  2. artikel yang bermanfaat...
    thanks udah share, eh ane dah jadi follower.. follow balik yaw.

    BalasHapus
  3. Sepertinya tidak 9:1 bagian deh seathu saya.
    Seharusnya petani yg banyak bekerja mendapat 60-70 % sedangkan pemodal dapat 40-30 % karena dia hanya mengeluarkan uang saja. Ketika terjadi gagal panen maka yg paling menderita adalah pekerja, habis tenaga. bukan begitu kawan....?

    BalasHapus
  4. @all : trims komentarnya, to Tuan Raja : Mungkin setiap daerah cara pembagian sistem bagi hasil berbeda2 pak, namun begitulah adanya sistem profit sharing yang ada di daerah saya untuk masalah pertanian, kalaupun terjadi kerugian, petani cuma rugi tenaga tapi masih tetap kebagian hasil panen tersebut, tapi pemilik modal kan rugi secara finansial pak.

    BalasHapus
  5. saya juga sdh tertarik usaha yg sama..,,, tetapi msh terkendala prmsalahan yg sangat "KLASIK" yaitu kurangnya MODAL..
    rembug dengan orang tua sdh dilakukan,akan ttpi orang tua kdang tidak mempunyai "Paradigma" yg sama,selalu takut dalam berani Mengambil "RESIKO". pdahal bgi mereka orng2 yg SUKSES mereka sangat AKRAB dg RESIKO,mlah mnjdikanya sebagai tantangan. yng pnting intinya emua RESIKO telah dikaji secra Analisis "SWOT":"Srenght","Weaknes","Opprtunities","Thread"..

    BalasHapus