
Dalam pembicaraannya dengan SBY, beliau menjelaskan bahwa pemerintahan ke depan akan bekerja keras untuk mengatasi masalah krisis ekonomi. Jadi beliau memerlukan orang yang ahli dalam bidang keuangan, perbankan dan ekonomi, jelas Tiffatul Sembiring selaku Ketua Umum PKS. Setelah menerima pencalonan Boediono, kubu PKS menyodorkan sebuah kontrak politik kepada SBY untuk ditandatangani. Kontrak politik itu sebagai jaminan bagi PKS maupun pihak Partai Demokrat untuk berkoalisi menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 8 Juli maupun dalam mendukung pemerintahan ke depan jika duet SBY-Boediono terpilih sebagai presiden-wapres.
Memang walaupun Tifatul menegaskan, keputusan PKS yang pada akhirnya berkoalisi dengan Partai Demokrat yang penting adalah tidak bertentangan dengan keputusan majelis syuro PKS, tetapi disini dapat dinilai bahwa PKS sudah kehilangan arah ketika harus berhadapan dengan politik praktis dan mengalami degradasi moral. Ini menunjukan adanya gelombang dinamika menjelang pilpres 9 Juli. minimal ada kubu yang ingin dekat dengan kekuasaan.
PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang dahulu merupakan partai idola saya yang dahulu saya kenal merupakan partai yang dapat dijadikan panutan untuk partai-partai yang lain, yang bersih, konsisten, peduli, sangat menjunjung tinggi martabat dan dapat mewakili ummat , tetapi sekarang malah dapat dikatakan bahwa PKS itu partai yang pencla-pencle (inkonsisten) dan merupakan salah satu partai yang haus dengan kekuasaan. Tetapi di satu sisi saya berharap agar ini bukan merupakan awal yang buruk untuk iklim politik di Nusantara ini. Tetapi saya juga sempat berfikir kalau PKS saja yang yang merupakan partai bersih dan peduli saja kaya begitu bagaimana dengan yang lain....??? Wallahua’lam.
Memang walaupun Tifatul menegaskan, keputusan PKS yang pada akhirnya berkoalisi dengan Partai Demokrat yang penting adalah tidak bertentangan dengan keputusan majelis syuro PKS, tetapi disini dapat dinilai bahwa PKS sudah kehilangan arah ketika harus berhadapan dengan politik praktis dan mengalami degradasi moral. Ini menunjukan adanya gelombang dinamika menjelang pilpres 9 Juli. minimal ada kubu yang ingin dekat dengan kekuasaan.
PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang dahulu merupakan partai idola saya yang dahulu saya kenal merupakan partai yang dapat dijadikan panutan untuk partai-partai yang lain, yang bersih, konsisten, peduli, sangat menjunjung tinggi martabat dan dapat mewakili ummat , tetapi sekarang malah dapat dikatakan bahwa PKS itu partai yang pencla-pencle (inkonsisten) dan merupakan salah satu partai yang haus dengan kekuasaan. Tetapi di satu sisi saya berharap agar ini bukan merupakan awal yang buruk untuk iklim politik di Nusantara ini. Tetapi saya juga sempat berfikir kalau PKS saja yang yang merupakan partai bersih dan peduli saja kaya begitu bagaimana dengan yang lain....??? Wallahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar