Jumat, 03 Juli 2009

Fenomena untuk menjadi karyawan

Indonesia yang notabene merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah ruah ini ternyata jika di bandingkan dengan sumber daya manusianya masih belum sepadan. Indonesia yang gemah ripah loh jinawi ini sebenarnya punya banyak sumber daya yang belum digali sepenuhnya oleh manusia. Dan setiap insan juga diciptakan olehNya dengan segala kelebihan yang ada dan bersifat unik. Tetapi fenomena yang terjadi terutama di Nusantara ini masih banyak masyarakat kita yang kurang percaya diri akan kelebihan yang ada yang telah diberikan olehNya.
Kenapa tidak, kita lihat disekeliling kita saja, banyak diantara orang sekitar kita yang ketika telah menyelesaikan studi S1-nya lebih memilih untuk mengantri, berdesak-desakkan serta mengikuti beragam ujian agar dapat diterima sebagai karyawan di salah satu perusahaan. Diantara sekian banyak orang tersebut hampir tidak ada yang memiliki impian untuk berdagang, berwiraswasta atau jadi pengusaha.
Jika berbicara masalah probabilitas, menjadi pedagang atau pengusaha lebih memiliki prospek yang cukup bagus ketimbang jadi karyawan. Bukankah manusia yang sangat kita idolakan juga memiliki background pekerjaan sebagai pedagang???, dan bukankah untuk menjadi karyawan sekarang juga susah???
Jadi karyawan susah?? iya itu menurut saya, karena hampir setiap orang yang ingin menjadi karyawan sekarang harus memiliki 4 keunggulan, yaitu :
* Prestasi
Pada era yang serba canggih seperti sekarang ini kita dituntut untuk memiliki prestasi yang cemerlang, IPK yang tinggi, pengalaman organisasi, sertifikat seminar serta mengikuti berbagai kursus dan pelatihan.
*Koneksi
Selain prestasi yang cemerlang, kita juga harus memiliki jaringan, relasi untuk dapat mereferensikan kita agar diterima sebagai karyawan.
*Komisi
"Tak ada uang maka tak lancar", begitulah mungkin kalimat yang sesuai pada saat ini agar dapat diterima kerja pada sebuah perusahaan, tidak sedikit perusahaan yang meminta uang pelicin agar dapat menerima kita untuk jadi karyawan. Fenomena ini sering terjadi pada seleksi CPNS.
*Negosiasi
Hal ini lebih condong kepada teknik lobi dan merayu bahkan mungkin kita dituntut untuk mengemis atau memelas dan menjadi penjilat untuk dapat diterima sebagai karyawan.
Begitulah memang kriteria yang harus dimiliki di Indonesia ini agar bisa diterima menjadi karyawan. Sekarang tinggal pilih, akankah kita bermimpi untuk menjadi karyawan atau menjadi pengusaha???
Kenapa mesti ragu??? bukankah bumi dan seisinya ini diciptakan hanya untuk manusia?.
Banyak contoh dari figur-figur di Nusantara ini dengan keberhasilannya menjadi pengusaha, seperti Bob Sadino, Abu Rizal Bakrie, Purdi E Chandra dan sebagainya (masih banyak lagi). Untuk menambah pengetahuan serta lebih memotivasi untuk jadi pengusaha atau saudagar silahkan cari biografi pengusaha sukses di mbah Google.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar